2 Tahun Pemerintahan Jokowi – JK, Sektor Industri Menyumbang 18,33% PDB

0
896
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO : VIBIZMEDIA.COM|MARULI SINAMBELA

(Vibizmedia – Nasional) Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan dalam dua tahun terakhir pada Pemerintahan Jokowi – JK, sektor industri telah menyumbang 18,33% dari Penerimaan Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2016 dan 76% ekspor Indonesia berasal dari sektor industri.

Ditambah dengan sektor industri menghasilkan 43% investasi yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan penyerapan tenaga kerja di sektor industri mencapai 13.492.776 tenaga kerja.

Tenaga kerja tersebut berasal dari industri besar sebanyak 4.001.827 tenaga kerja, industri sedang sebanyak 703.664 tenaga kerja, industri kecil sebanyak 2.322.891 tenaga kerja dan industri mikro sebanyak 6.464.394 tenaga kerja, ungkap Airlangga, Selasa (25/10).

Airlangga sampaikan bahwa pihaknya menargetkan untuk kedepannya, industri farmasi dan industri pangan akan menjadi prioritas karena mempunyai nilai tambah tinggi serta memiliki pasar domestik yang begitu luas.

Selain itu, kedepannya Kemenperin juga akan memfokuskan pengembangan industri tekstil, alat transportasi, elektronika dan telematika, pembangkit energi, barang modal dan jasa industri, hulu agro, logam dasar dan bahan galian, kimia dasar berbasis migas dan batubara, serta Industri Kecil Menengah (IKM), kerajinan, dan industri kreatif.

Pada periode 2014-2016, industri kimia, tekstil dan aneka (IKTA) serta sektor industri cargo menghasilkan sebanyak 890 unit baik baru maupun perluasan dengan total nilai investasi mencapai Rp 235,50 triliun yang berasal dari PMA dan PMDN yang mampu menyerap tenaga kerja hingga 377.646 tenaga kerja.

Ditambah dengan industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) mengalami pertumbuhan sebanyak 633 unit baik baru maupun perluasan dengan total nilai investasi mencapai sebesar Rp 75,15 triliun yang berasal dari PMA dan PMDN, dengan serapan tenaga kerja mencapai 85.554 tenaga kerja, ungkapnya.

Sedangkan pada sektor industri agro, tumbuh sebanyak 66 unit baik baru maupun perluasan periode 2014-2016 dengan total nilai investasinya mencapai Rp72,41 triliun dari PMA dan PMDN yang mampu menyerap tenaga kerjanya sebanyak 21.502 tenaga kerja, sambungnya.

Sampai dengan saat ini, untuk investasi industri smelting, ada sebanyak 23 perusahaan dengan total nilai investasi sebesar USD 12,2 miliar, yang menjalankan sebanyak 25 proyek pembangunan di 17 Kabupaten/Kota yang tersebar di sembilan provinsi.

Dari kawasan industri hingga tahun 2016 telah dibangun sebanyak 73 kawasan industri dan beberapa telah memiliki progres signifikan antara lain Kawasan Industri Sei Mangke di Sumatera Utara yang difokuskan pada pengembangan oleo chemical, Kawasan Industri Dumai di Riau dan Kawasan Industri Berau di Kalimantan Timur yang dibangun menjadi Palm Oil Green Economic Zone (POGEZ), serta Kawasan Industri Palu di Sulawesi Tengah untuk pengembangan industri minyak atsiri, ungkapnya.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here