Iptek Sebagai Landasan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional

0
736

(Vibizmedia – Jakarta) Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin didampingi oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan juga Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, menghadiri Rapat Kerja BPPT 2020, Senin (24/02/2020) di Gedung Auditorium B.J. Habibie BPPT.

Melalui tema Rapat Kerja BPPT 2020 “Penguatan Daya Saing melalui Inovasi, Transformasi Digital dan Kualitas SDM”. Ini sangat penting dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kepentingan bangsa dan negara.
Sebab negara maju adalah negara yang dapat mengkaitkan semua fungsi dan unsur pengembangan iptek dalam suatu sistem secara efesien dan efektif, sehingga mampu memberdayagunakan kekayaan sumber daya alam untuk menunjang kesejahteraan dan meningkatkan kualitas kehidupannya.

 

Wapres K.H. Ma’ruf Amin mengatakan menurut Global Inovation Index (GII) tahun 2018 dari sisi anggaran penelitian dan pengembangan, alokasi anggaran Indonesia sekitar Rp 27 triliun. Lebih besar dibanding dengan negara Filiphina sebesar Rp 12 triliun, dan Vietnam sebesar Rp 24 triliun. Di Indonesia alokasi terbesar pembiayaannya oleh pemerintah, sedangkan di negara Asean didominasi oleh industri.

Selain itu juga peneliti di Indonesia hanya 89 orang per satu juta penduduk, dan dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam, jumlah peneliti 673 orang per satu juta penduduk.
Selain itu menurut laporan GII tahun 2019, Indonesia berada diperingkat 85 dari 129 negara di dunia dan peringkat kedua terendah di Asean. Indikator terburuk adalah lemahnya institusi.

Pemerintah sekarang sudah mulai menempatkan Iptek sebagai landasan dalam perencanaan pembangunan nasional sebagai mana tertuang dalam UU no.11 tahun 2019 tentang sistem nasional ilmu pengetahuan.
Visi Misi Presiden 2020 – 2024, arahan presiden serta kerangka pikir agenda pembangunan dan RPJM 2020 – 2024.

Beberapa capaian BPPT, mulai dari inovasi yang berfokus pada bidang Hankam, Kebencanaan, sektor Infrastruktur, Energi dan Transportasi, Pertanian dan Pangan hingga inovasi untuk Kemandirian Industri Farmasi nasional. Pertama, inovasi Drone atau PUNA MALE Elang Hitam. Saat ini BPPT bersama mitra konsorsium sedang berupaya melakukan penguasaan teknologi dan melakukan akselerasi dalam pengembangan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau Drone, tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau disebut PUNA MALE ELANG HITAM, spek Kombatan yang bertujuan, untuk mendukung kemandirian industri hankam dalam negeri, membangun kemandirian Alutsista, serta menjaga kedaulatan bangsa.
Kedua adalah pembangunan pilot project pabrik garam industri terintegrasi.
Inovasi ini menjadi solusi dalam mensubstitusi impor garam.

Foto : Vibizmedia / Herwantoro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here