
(Vibizmedia-Nasional) Guna mendukung kelancaran distribusi logistik baik bahan pangan maupun alat medis,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus meningkatkan kemantapan ruas jalan dengan melakukan preservasi jalan nasional berupa pemeliharaan rutin, rekonstruksi jalan dan pelebaran jalan menuju standar.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk penanganan pandemi COVID-19 yang menjadi fokus pemerintah saat ini dan juga memangkas biaya logistik.
Salah satunya kegiatan preservasi jalan di jalan nasional yang berada di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur sepanjang 307 kilometer.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar,” ungkap Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, pada 19 April 2020.
Preservasi jalan nasional di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII, Ditjen Bina Marga dalam tiga paket pekerjaan, yakni Paket Preservasi Jalan Kertosono – Kediri – Tulungagung – BTS. Kab Trenggalek sepanjang 101,28 kilometer dan 1.169 meter senilai Rp42,5 miliar.
Selanjutnya Paket Preservasi Jalan Ngawi – Caruban – BTS Kab Nganjuk – Kertosono sepanjang 99,29 kilometer dan 1.199,20 meter senilai Rp94,7 miliar dan Paket Preservasi Jalan Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol sepanjang 102,9 kilometer dan 1.449,5 meter senilai Rp94,3 miliar.
Selain itu, preservasi jalan nasional, untuk memperlancar arus distribusi logistik terdapat juga usulan untuk membangun flyover atau jembatan layang. Flyover yang diusulkan adalah Flyover Mengkreng senilai Rp180 miliar yang terletak di pertigaan Mengkreng Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Lokasi ini merupakan pertemuan tiga wilayah, yaitu, Kertosono (Nganjuk), Purwoasri (Kediri) dan Jombang sehingga kerap terjadi kemacetan.
Di tambah lagi, preservasi jalan nasional di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Timur ini guna mendukung konektivitas Bandara Kediri yang konstruksinya dimulai pada April 2020. Pembangunan bandara ini bertujuan untuk melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya serta sebagai salah satu bandara alternatif di Jawa Timur.