Menperin: Inovasi Wujudkan Produk Berkualitas dan Kompetitif

0
671
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. FOTO: KEMENPERIN

(Vibizmedia-Nasional) Di tengah pandemi Covid-19, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan sektor industri memerlukan inovasi agar dapat terus berproduksi dan memenuhi kebutuhan pasar.

“Sebagai contoh, sebelum ada wabah Covid-19, belum ada industri dalam negeri yang menghasilkan ventilator, tetapi dalam waktu kurang dari tiga bulan, beberapa universitas bekerja sama dengan industri bisa mengembangkannya dan siap diproduksi,” jelas Agus.

Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan, saat ini dibutuhkan 1.000 unit CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) transport ventilator dan Ambubag 668. Tim dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang terus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian telah berhasil mengembangkan berbagai jenis ventilator untuk menunjang kebutuhan medis tersebut, salah satunya jenis emergency ventilator. Bahkan, Tim UGM dalam waktu dekat akan memproduksi ventilator bertipe fully featured atau high grade.

Agus mengatakan Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) industri yang mumpuni, sehingga perlu pembinaan lebih kuat agar mampu berinovasi menghasilkan berbagai produk berkualitas dan kompetitif.

“Inovasi yang mereka hasilkan juga dapat mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri,” ungkapnya.

Perlu di ketahui, Kemenperin melalui unit-unit penelitian dan pengembangan (litbang) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), juga terus melakukan riset untuk menciptakan produk-produk yang mendukung penanganan pandemi Covid-19.

Beberapa riset yang dilakukan, antara lain rancang bangun Alat Pelindung Diri (APD) berupa face shield, penelitian dan pengembangan Non-PCR test kit untuk mendeteksi Covid-19, pengembangan rapid test kit untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode lateral flow immunoassay, dan pengembangan bahan baku APD.

Agus menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya mendorong dan mengoptimalkan kemampuan sektor industri farmasi untuk mengembangkan bahan baku obat di dalam negeri.

“Untuk jangka panjang, Kemenperin berupaya membangun kerjasama litbang antara lembaga riset dan industri farmasi guna pengembangan bahan baku obat Covid 19,” terangnya.

Bahkan, guna mendukung sektor industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat bertahan dalam kondisi saat ini, Kemenperin telah menyelenggarakan berbagai program yang membantu para pelaku IKM memasarkan produknya melalui kanal-kanal digital. Hal ini diharapkan mampu memperluas jaringan pemasaran sertan meningkatkan penjualan produk IKM.

Pelaku industri harus siap menghadapi keadaan new normal. Agus menyampaikan bahwa inovasi digital merupakan salah satu strategi agar industri dapat terus berkarya dan memberikan kontribusinya terhadap perekonomian nasional, selain menjalankan protokol kesehatan dengan patuh.

“Inovasi digital memberikan peluang dalam menghadapi tantangan dalam membangkitkan sektor industri nasional. Diharapkan, sektor industri kita dapat pulih lebih cepat dibandingkan negara-negara lainnya. Inilah optimisme yang harus kita bangun dan kita jaga sebagai simbol Kebangkitan Nasional,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here