
(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai konstruksi pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sei Pancang sejak 24 Februari 2020, sampai dengan saat ini progres pembangunan fisik telah mencapai 27% dan ditargetkan selesai pada 17 Juli 2021.
PLBN yang akan menjadi ikon batu pada pintu gerbang masuk perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara, sekaligus sebagai cikal bakal pusat kegiatan ekonomi di Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa “Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang keluar masuk Indonesia, namun akan menjadi embrio pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” ungkap Basuki dalam keterangannya, Minggu, 6 September 2020.
Pembangunan PLBN ini dikerjakan dengan anggaran bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) sebesar Rp226,18 miliar melalui skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2020-2021.
Perlu di ketahui, area PLBN Sei Pancang memiliki luas lahan 68.169 meter persegi akan dibangun zona inti dan zona pendukung yang meliputi bangunan utama setinggi 3 lantai seluas 5.613 meter persegi, mess pegawai setinggi 2 lantai dengan luas 1.904 meter persegi, dan Wisma Indonesia setinggi 2 lantai seluas 1.888 meter persegi. PLBN Terpadu Sei Pancang merupakan 1 dari 4 PLBN yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi Kalimantan Utara. Tiga PLBN Terpadu lainnya adalah Long Midang dan Labang di Kabupaten Nunukan serta Long Nawang di Kabupaten Malinau.