(Vibizmedia – Commodity) – Yang menarik diperhatikan pada minggu ini harga kopi, gula dan kakao turun, karena gelombang ketiga covid -19 sedang terjadi di Eropa sehingga lockdown diperpanjang dan perjalanan dibatasi, akibatnya permintaan kopi, gula dan kakao akan turun
Pada penutupan pasar hari Jumat 19 Maret minggu ke tiga di bulan Maret harga soft commodities semua turun, dengan harga kopi Arabika turun ke harga terendah 1 ½ minggu, harga kopi Robusta turun , harga gula turun ke harga terendah 6 minggu karena produksi gula India naik, dan harga kakao turun ke harga terendah 3 minggu.
Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat turun ke harga terendah 1 ½ minggu karena menguatnya indeks dolar menjadi kurs tertinggi 1 minggu. Curah hujan di Minas Gerais, daerah perkebunan kopi terbesar di Brazil sebesar 104% dari rata-rata.
Harga gula pada penutupan pasar turun ke harga terendah 6 minggu karena kenaikan produksi gula India, perkiraan dari the India Sugar Trade Association produksi gula India di 2020/21 naik 9% dari tahun lalu menjadi 29.9 MMT. Harga gula turun karena adanya gelombang ke tiga penyebaran virus covid-19 di Eropa sehingga lockdown akan diperpanjang dan pembatasan perjalanan sehingga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi dan dan menurunkan harga gula.
Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat turun ke harga terendah 3 minggu karena persediaan melimpah sementara permintaan berkurang. Persediaan kakao di Ivory Coast naik menurut pemerintah Ivory Coast akumulasi kakao yang dikirim petani ke pelabuhan naik jumlah tertinggi 8 ½ bulan pada hari Jumat.
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
KOPI
Harga kopi Arabika Mei di ICE New York turun 95 sen (0.73%) menjadi $129 dan harga kopi Robusta di ICE London turun 0.43%.
Faktor penggerak pasar Kopi:
• Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) naik 1.9% dari tahun lalu menjadi 171.896 juta kantong menurut ICO.
• Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 1.3% dari tahun lalu menjadi 166.629 juta kantong menurut ICO.
• Pasar kopi dunia di 2020/21 akan menjadi surplus tertinggi 3 tahun di 5.258 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 4.148 juta kantong di 2019/20.
• Produksi kopi Arabika Brazil di 2021 diperkirakan akan turun 35.7% dari tahun lalu menjadi 31.35 juta kantong jumlah terendah 12 tahun menurut Conab.
• Ekspor kopi Brazil di 2020/21 diperkirakan akan meningkat 10% menjadi 40.4 juta kantong menurut CeCafe.
• Produksi kopi Robusta di Brazil di 2021 diperkirakan akan naik 16% dari tahun lalu menjadi 16.6 juta kantong
• Produksi kopi Arabika global di Oktober – Desember naik 6.1% menjadi 31.59 juta kantong menurut ICO
• Produksi kopi robusta Vietnam akan turun 10 – 15% pada tahun 2021 karena bencana alam dan penurunan investasi menurut The Vietnam Coffee Association
• Ekspor kopi Robusta Vietnam di Januari – Februari turun 2021 turun 14.7% dari tahun lalu menjadi 283.339MMT menurut General Departement of Vietnam Customs
• Persediaan kopi di AS pada bulan Februari turun 8.3% dari tahun lalu menjadi jumlah terendah 5 ½ tahun menjadi 5.791 juta kantong menurut The Green Coffee Association
Analisa tehnikal untuk kopi dengan support pertama di $ 127 dan berikut ke $124 sedangkan resistant pertama di $ 132 dan berikut ke $ 135.
GULA
Harga gula Mei di ICE New York turun 13 sen (0.82%) menjadi $15.76 dan harga gula putih di ICE London turun 0.57%.
Faktor Penggerak Pasar Gula:
• Produksi gula dunia di 2020/21 ( April / Maret) naik 0.9% dari tahun lalu menjadi 171.1 MT setelah turun 8.4% di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
• Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit 4.8 MMT dari surplus 900,000 MT di 2019/20 menurut ISO.
• Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan akan naik 32 % dari tahun lalu menjadi 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20 menurut CONAB.
• Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB
• Perkiraan produksi gula India di 2020/21 akan meningkat 9% dari tahun lalu menjadi 29.9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
• Perkiraan ekspor gula India di 2020/21 sebesar 4.3 MMT akan turun 25% dari 2019/20 menurut All India Sugar Trade Association
• Produksi gula Thailand di 2020 /21 turun 23% dari tahun lalu menjadi 5.5 MMT menurut The Thailand Office of Cane & Sugar Board.
• Perkiraan produksi gula Uni Eropa di 2021/22 akan turun 12% menjadi 15.4 MMT menurut the European Commission
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $15.50 dan berikut ke $15.30 sedangkan resistant pertama di $16.10 dan berikut ke $16.30
KAKAO
Harga kakao Mei di ICE New York turun $49 (1.93%) menjadi $2,493 per ton dan harga kakao di ICE London turun 0.91%.
Faktor penggerak pasar kakao :
• Perkiraan produksi kakao dunia di 2020/21 (Oktober – September) akan naik 2.5% dari tahun lalu menjadi 4.843 MMT menurut ICCO
• Perkiraan produksi kakao yang digiling akan naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 4.693 MMT menurut ICCO.
• Perkiraan pasar Kakao global di 2020/21 akan surplus 102,000 dari surplus 10,000 MT di 2019/20 menurut ICCO
• Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
• Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850,000 MT menurut ICCO
Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,470 dan berikut ke $2,440 sedangkan resistant pertama di $2,570 dan berikut ke $2,630.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido