(Vibizmedia – IDX Stocks) – PT Multipolar Tbk (MLPL) akan mengusung nama baru, yaitu MPC, untuk mempertajam fokus investasi perusahaan di sektor teknologi digital. MPC bakal mengandalkan empat pilar utama dalam menjalankan strategi investasinya.
Empat pilar itu adalah pendanaan tahap awal (early stage), pendanaan tahap pengembangan dan lanjutan (growth and later stage), digitalisasi perusahaan-perusahaan portofolio MPC, serta peningkatan peran perusahaan sebagai mitra lokal pilihan bagi perusahaan teknologi berskala global.
“Tahun 2022 merupakan tahun yang menarik. Kami prediksi akan ada beberapa perusahaan teknologi yang masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dan kami akan masuk ke sana juga melalui pre-IPO atau IPO. Tahun 2022 juga merupakan tahun yang penting buat kami bekerjasama dengan mitra strategis, seperti halnya dengan Luno dan Ringan. Tahun depan, kami juga cari mitra di beberapa portofolio, kami lagi kembangkan dan diskusi dengan beberapa mitra,” kata Presiden Direktur dan CEO Multipolar Adrian Suherman dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (14/12).
Ke depannya, selain menggunakan nama baru yaitu MPC, Multipolar akan meluncurkan logo baru yang merepresentasikan perubahan semangat, filosofi, dan arah perusahaan. “Melalui transformasi ini, kami ingin memastikan bahwa MPC terus berada di titik pusat revolusi digital yang saat ini sedang berlangsung di Indonesia melalui serangkaian strategi investasi yang kami usung,” jelas dia.
Lebih lanjut Adrian mengatakan, transformasi MPC juga semakin mempertegas kepercayaan dan komitmen perusahaan untuk dapat merangkul lebih banyak start-up lokal maupun regional yang memiliki kapasitas untuk memberdayakan dan membawa manfaat nyata bagi lebih banyak masyarakat Indonesia.
Multipolar sudah menentukan empat sektor area yang akan difokuskan, yakni teknologi, omnichannel retail, kesehatan, dan layanan keuangan. Sektor-sektor tersebut akan menjadi fokus MPC hingga 5 tahun ke depan.
Proses transformasi MPC, menurut Adrian, merupakan bentuk peningkatan komitmen perusahaan dalam mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Selain itu, proses transformasi dilakukan untuk mengukuhkan posisi perusahaan sebagai perusahaan investasi teknologi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, sebuah langkah yang sebenarnya telah dimulai perusahaan sejak tahun 2015 melalui investasi strategis di berbagai start-up teknologi seperti OVO, Sociolla, dan Ruangguru pada tahap pendanaan yang beragam, baik secara langsung maupun melalui Venturra Capital, salah satu perusahaan portofolio MPC.
“Kami percaya ekonomi digital di Indonesia akan berkembang makanya sejak lima tahun lalu kami tiap tahunnya melakukan investasi dan tahun ini saja kami sudah melakukan lebih dari 14 investasi. Ke depannya, tiap bulan kami akan terus lanjutkan karena kami melihat potensi yang besar sekali,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa sejak 5 tahun terakhir sudah melakukan investasi di 50 perusahaan teknologi.
Adrian menegaskan, strategi investasi MPC juga akan ditopang oleh dewan direksi yang memiliki pengalaman luas dalam mengevaluasi, membangun, mengembangkan (scaling), dan mendanai berbagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Selain Adrian Suherman, dewan direksi MPC juga diperkuat oleh nama-nama seperti Rudy Ramawy, Fendi Santoso, Jerry Goei, dan Agus Arismunandar yang sebelumnya menjabat berbagai posisi kepemimpinan di perusahaan seperti Google Indonesia, Northstar Group, A.T. Kearney, OVO, dan Accenture.
Pergerakan harga saham MLPL hari ini, dibuka sama dengan harga penutupannya kemarin, di 356 namun memasuki Sesi II perdagangan, harga saham MLPL bergerak naik dan berakhir melonjak 4.49% atau 16 poin ke level 372. Dan untuk kinerja saham ini pada sepanjang tahun 2021 ini telah meroket sebesar 423.94% dari posisi awal tahun ini berada di 71.
Selasti Panjaitan/Vibizmedia