Program Desa Devisa Berhasil Bangun Masyarakat dan Komoditas Berkualitas

0
518
Ilustrasi Desa Devisa. FOTO: LPEI

(Vibizmedia – Economy & Business) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank berperan aktif dalam peningkatan ekspor nasional dan program pemberdayaan sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat.

Salah satu program yang dipelopori LPEI adalah Desa Devisa, yaitu program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Program Desa Devisa yang memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor ini, telah meluncurkan Desa Devisa ke-27 di Indonesia berlokasi di Desa Kupang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu, 18 Desember 2021 lalu. Desa ini memiliki potensi ekaspor rumput laut.

“Kami yakini komoditas rumput laut dari Desa Kupang memilliki potensi yang besar dan berharap melalui Desa Devisa ini dapat meningkatkan kapasitas petani, sehingga komoditi ini dapat memenuhi kualitas dan kuantitas yang sesuai standar dan kebutuhan ekspor. Disamping itu, kami tentu ingin keberhasilan program ini akan dapat dinikmati oleh petani dan masyarakat sekitar,” ujar Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto, Jumat (31/12/2021).

Program yang dimulai sejak 2019 ini berbasis pemberdayaan masyarakat. Diharapkan akan mendorong kemandirian petani melalui rangkaian pelatihan, pendampingan serta pemanfaatan jasa konsultasi, sehingga mampu merambah pasar ekspor dengan produk berkualitas yang berdaya saing tinggi.

Awal desa devisa adalah Kluster Desa Devisa Kakao di Bali. Jembrana menjadi Desa Devisa pertama dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan di masa pandemi pun masih melakukan ekspor secara mandiri ke Jepang dan Belgia. Selanjutnya Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinannya yang unik dan ramah lingkungan, sehingga mampu melakukan ekspor ke negara-negara Eropa.

Tercatat hingga Desember 2021 LPEI/ Indonesia Eximbank telah meluncurkan program Desa Devisa di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, yaitu Desa Devisa Kopi Subang, Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Desa Devisa Tenun Gresik, Desa Devisa Garam Kusamba Klungkung dan Desa Devisa Rumput Laut Sidoarjo.

Total penerima manfaat dari program sampai saat ini telah mencapai 2.953 orang petani/ penenun/ pengrajin dan kedepannya akan terus bertambah. Kesuksesan program Desa Devisa tersebut telah mampu meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi lebih dari 10.000 anggota masyarakat setempat yang terkait dengan pengembangan komoditas dan program Desa Devisa.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here