Klompen Sepatu Kayu Khas Negeri Belanda

0
6114
Klompen Sepatu Kayu Khas Negeri Belanda
Klompen sepatu kayu beraneka warna dan motif (Foto: Tiarma/ Vibizmedia)

( Vibizmedia – Gaya Hidup) Negara Belanda bukan hanya memiliki beberapa ikon terkenal, seperti kincir angin, Bunga tulip dan keju. Ada satu lagi Klompen sepatu kayu.

Klompen adalah sepatu yang terbuat dari kayu dipakai penduduk Belanda pada zaman dulu.

Dibuat sejak tahun 1230, orang Belanda menyukai klompen karena dianggap kuat, praktis, melindungi kaki dari kotoran, serta harganya relatif murah.

Tak cuma petani dan tukang kebun yang memakainya tapi juga dipakai semua kalangan.

Mesin pembuat sepatu kayu Klompen (Foto: Tiarma/ Vibizmedia)

Proses pembuatan Klompen menggunakan sepotong kayu poplar yang kemudian dipahat-pahat dengan menggunakan pisau pemotong kayu untuk membentuk bagian luarnya.

Jika sudah selesai, barulah dibentuk lubang dengan cara mencungkil bagian tengahnya untuk membuat bagian dalam sepatu.

Di Belanda sendiri klompen masih dibuat hingga saat ini. Sekitar 3.000.000 klompen. Diproduksi setiap tahun, sebagian besar untuk dijual sebagai suvenir.

Para wisatawan tak cuma bisa membeli klompen sebagai oleh-oleh tapi juga bisa berkunjung ke pabrik pembuatan klompen.

Berbagai bentuk dan ukiran sepatu kayu khas Belanda (Foto: Tiarma/ Vibizmedia)

Tidak susah menemukan klompen atau sepatu kayu Belanda di Negeri Kincir Angin.

Kios penjual cinderamata pasti menjual klompen dalam berbagai ukuran dan bentuk, mulai dari gantungan kunci, hiasan rumah hingga seukuran sepatu orang dewasa.

Kios penjual klompen bisa ditemukan di banyak tempat mulai dari Bandara Internasional Schipol, toko oleh-oleh di Dam straat, Amsterdam hingga Zaanse Schans.

Berjalannya waktu, banyak orang mulai beralih ke sepatu berbahan karet yang lebih ringan.

Dahulu klompen biasa dipakai untuk para petani, tukang kebun, nelayan, pandai besi, tukang batu (Foto: Tiarma/ Vibizmedia)

Klompen pun mulai ditinggalkan dan tak banyak yang memakainya lagi. kecuali di pedesaan di mana klompen masih dipakai para petani, tukang kebun, nelayan, pandai besi, tukang batu, serta pekerja jalan.