Melalui Pendidikan, Pemerintah Prioritaskan Peningkatan Keterampilan Orang Asli Papua

0
373

(Vibizmedia – Timika) Pemerintah terus berupaya untuk mengakselerasi program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua, salah satunya melalui sektor pendidikan. Sebab melalui pendidikan, khususnya pendidikan vokasi, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat terasah dan meningkat. Oleh karena itu, pembangunan SDM unggul di Papua menjadi prioritas pemerintah.

“Itu yang menjadi tugas kita. Karena itu kita ingin memprioritaskan agar kualitas tenaga kerja, keterampilan, kemampuan Orang Papua Asli ini terus meningkat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya kepada awak media di RSUD Timika, Wonosari Jaya, Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (12/07/2023).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, pendidikan yang dilaksanakan di Papua beragam. Mulai dari pendidikan formal hingga vokasi. Selain itu, afirmasi juga selalu diberikan kepada individunya agar terus mengaktualisasi diri karena masyarakat Papua mampu dan bisa bersaing di kancah nasional dan internasional.

“Pemerintah sudah membuat suatu semacam keberpihakan kepada atau afirmasi kepada peningkatan kualitas masyarakat OAP, Orang Asli Papua,” papar Wapres.

“Peningkatan itu bisa dilakukan melalui pendidikan formal yang terus kita kembangkan di Papua. Maupun juga pendidikan yang sifatnya non formal seperti melalui balai latihan kerja yang kita minta ada diprioritaskan untuk di Papua lebih banyak,” tambahnya.

Secara lebih spesifik, imbuh Wapres, ke depan para pemangku kepentingan terkait diharapkan dapat menambah jurusan vokasi di bidang yang dibutuhkan industri luas.

“Menyangkut berbagai hal keterampilan, mungkin juga masalah IT, masalah juga pertanian,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wapres pun mengapresiasi balai latihan kerja yang didirikan melalui dana corporate social responsibility (tanggung jawab sosial) PT. Freeport Indonesia bernama Institut Penambangan Nemangkawi (IPN). Melalui IPN, Wapres menilai, transfer ilmu dan keahlian dari para ahli kepada Orang Asli Papua dapat dirancang dan diimplementasikan dengan baik.

“Pusat Pelatihan Nemangkawi, tempat melatih anak-anak kita khususnya anak Papua asli, OAP, Orang Papua Asli, untuk meningkatkan keterampilannya supaya menjadi pekerja yang memiliki kualitas yang memadai,” urai Wapres.

“Saya lihat tadi luar biasa, ada 15 cabang pelatihan dan bukan hanya untuk Freeort tapi juga bahkan lebih dari yang digunakan oleh Freeport, dari yang sudah dilatih ada 4.000 [orang], 3.000 [orang] yang [untuk diberdayakan di masyarakat]. Oleh karena itu, saya menyampaikan apresiasi. Ini merupakan juga peran daripada swasta, kalangan usaha, yang bisa meningkatkan kualitas anak-anak Papua khususnya dan juga putera Indonesia pada umumnya,” pungkas Wapres.