(Vibizmedia – Nasional) Badan Pangan Nasional (Bapanas) berupaya mengintensifkan pemantauan panel harga pangan seluruh daerah di Indonesia. Selain itu juga akan mengintervensi beberapa program guna menjaga stabilitas pangan menjelang Hari Raya Iduladhha 2024.
Pemerintah juga terus berupaya memastikan stabilitas harga pangan terjaga dan pasokannya terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah.
Dalam keterangannya seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden di Sulawesi Utara (Sultra), Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memastikan pihaknya akan terus melakukan pemantauan situasi harga pangan di seluruh daerah dan juga menggencarkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah, serta mengoptimalkan Fasilitas Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit.
Dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (15/5/2024) Arief menyampaikan, diharapkan pada momen Iduladha akan terus ditingkatkan pemantauan harga di seluruh daerah. Begitu juga dengan berbagai langkah intervensi program seperti GPM itu kita intensifkan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan di hari raya.
Arief menyatakan bahwa pemantauan harga dan berbagai intervensi stabilisasi pangan terus disinergikan dengan kementerian/lembaga dan seluruh pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.
Arief menjelaskan, penting dilakukan bahwa Bapanas bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia, tentu bersama Kementerian dan Lembaga terkait terus bersinergi untuk menjaga dan mengendalikan inflasi. Setiap minggu dipantau bersama dan mendorong kerja sama antardaerah terus terbangun untuk memastikan distribusi pangan merata dan terjangkau.
Masyarakat pun diminta tidak perlu khawatir terkait stok pangan, khususnya pangan pokok strategis. Per 14 Mei 2024, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Bulog dalam kondisi yang aman dan cukup mencapai 1,8 juta ton.
Selain CBP, pemerintah juga mendorong setiap daerah untuk terus meningkatkan stok Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD). Sebanyak 30 dari 38 provinsi yang sudah memiliki stok CBPD. Adapun total stok CBPD mencapai 7.015 ton dan khusus untuk Sulawesi Tenggara memiliki CBPD sebanyak 192,16 ton.
Sementara itu, di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai parameter perberasan nasional, stok beras juga terpantau aman dan cukup dengan total stok mencapai 48 ribu ton, diatas stok normal rata-rata sebesar 30 ribu ton.
Sebagai Informasi, dalam rangkaian kunjungan kerja ke Sultra, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan didampingi Kepala Bapanas memantau langsung kondisi harga dan pasokan pangan di Pasar Lacaria, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sultra pada Selasa (14/5/2024).
Presiden mengatakan bahwa pemerintah harus terus memantau stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan pangan pokok sebulan menjelang Iduladha. Kepala Negara juga menyatakan tidak ada kekhawatiran khusus tentang lonjakan harga karena kondisi pasar yang terlihat stabil dari dua kunjungan terakhirnya.
“Saya lihat sudah ke dua pasar di Kabupaten Muna dan Kabu[aten Kolaka Utara harga-harga baik, terutama beras yang saya agak khawatir kan beras-beras di sini malah baik karena memang produksi lokalnya juga melimpah, enggak ada masalah,” ujar Presiden Jokowi.
Adapun berdasarkan Panel Harga Pangan Bapanas per Rabu (14/5/2024), mayoritas harga rata-rata nasional tingkat konsumen mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu.
Beberapa komoditas tersebut yaitu Beras premium yang turun 193 poin menjadi Rp15.620 per kilogram (kg), beras medium turun 72 poin menjadi Rp13.583 per kg, cabai rawit merah turun 1.283 poin menjadi Rp46.805 per kg, cabai merah keriting turun 1.733 poin menjadi Rp47.642 per kg, minyak goreng kemasan turun 22 poin menjadi Rp18.061 per liter, bawang merah turun 2.026 poin menjadi Rp48.554 per kg, bawang putih turun 452 poin menjadi Rp43.563 per kg.
Sementara itu beberapa komoditas lainnya mengalami kenaikan seperti daging sapi yang naik 312 poin menjadi Rp136.567 per kg, daging ayam naik 330 poin menjadi Rp38.807 per kg, dan telur ayam naik 109 poin menjadi Rp30.941 per kg.