(Vibizmedia – Jakarta) Program Prakerja sudah terselenggara selama 4 tahun, dengan adanya sekitar 18,1 juta orang yang berhasil menerima akses pelatihan dari Prakerja. Prakerja juga sudah berhasil menavigasi perubahan dari skema semi bansos di masa pandemi menjadi skema normal sejak 2023 lalu.
Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya pelatihan Prakerja dalam bentuk pelatihan luring/offline. Pelaksanaan Program Prakerja juga sudah mencakup semua kabupaten/kota se-Indonesia.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memberikan sambutan pada acara Rilis Laporan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Tahun 2023, di Jakarta, Rabu (15/5/2024). Ia menyatakan kepada Gubernur/Bupati/Walikota dan perwakilan alumni dari berbagai daerah yang hadir, bahwa Menko Perekonomian sangat bangga dengan perjalanan Prakerja hingga saat ini. Dengan segala dinamika dan perubahan kebijakan, Prakerja bisa tetap terlaksana dengan baik dan dapat dirasakan manfaatnya oleh 18,1 juta penerima dari seluruh Indonesia.
Terdapat lebih dari 390 lembaga penyedia pelatihan, baik universitas, politeknik, yayasan, BLK komunitas, perusahaan multinasional, education technology, dan lain-lain, yang tergabung dalam ekosistem Prakerja. Lembaga pelatihan tersebut berasal dari Batam hingga Timika. Pelatihan yang ditawarkan juga bervariasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar, semisalnya tentang perawatan excavator, bulldozer, green skills, hingga AI. Variasi pelatihan yang ditawarkan Prakerja saat ini mencapai sekitar lebih dari 5600 pelatihan.
Sesmenko Susiwijono yang juga merupakan Sekretaris Komite Cipta Kerja menambahkan, ada juga puluhan universitas, politeknik, NGO, dan dunia usaha yang membantu meng-assess kelayakan pelatihan dan lembaga pelatihan di Prakerja. Sebentar lagi, Prakerja juga akan membantu pelatihan bagi angkatan kerja Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri.
Selanjutnya, dari studi-studi yang sudah dilakukan pihak independen, Prakerja terbukti mendorong lifelong learning, literasi digital, inklusi keuangan, kebekerjaan, dan kewirausahaan. Prakerja juga menciptakan peluang kerja lewat pertumbuhan lembaga-lembaga pelatihan, baik itu sebagai instruktur, penulis modul, tenaga administrasi, grader, marketing, IT, customer service, dan sebagainya.
Keberhasilan Program Prakerja juga telah mendapat pengakuan internasional, tidak hanya UNDP, UNESCO, dan Ratu Maxima Belanda, namun juga dari ADB dan GIZ. Prakerja juga dipelajari bahkan diadaptasi oleh negara-negara sahabat, misalnya Kamboja.
Sesmenko Susiwijono menambahkan, terkini, Prakerja baru saja meraih penghargaan internasional, Honorable Mention di Wenhui Award 2022 untuk kategori Inovasi Pendidikan. Jadi, Indonesia diakui dengan inovasi bidang pendidikan saat pandemi untuk wilayah Asia Pasifik. Ini penghargaan Wenhui Award pertama buat Indonesia sejak 2010.
Wenhui Award memang telah berlangsung sejak 2010 dan merupakan ajang penghargaan kepada individu atau lembaga yang telah berkontribusi untuk inovasi pendidikan di Asia Pasifik. Diinisiasi oleh UNESCO Asia-Pacific Programme of Educational Innovation for Development (APEID) dengan Komisi Nasional Republik Rakyat Tiongkok untuk UNESCO, Wenhui Award tahun 2022 diikuti oleh 94 inovasi dari 25 negara.
Sesmenko Susiwijono melanjutkan, Kartu Prakerja mendapatkan banyak penghargaan dari nasional maupun internasional. Bahkan, di berbagai forum internasional, kalau kita berbicara tentang layanan digital, Pemerintah Indonesia dengan bangga selalu menyampaikan mengenai Kartu Prakerja ini.
Sebagai perwakilan Pemerintah, Sesmenko Susiwijono mengharapkan bahwa Program Prakerja ini akan berlanjut dan lebih baik lagi pada pemerintahan selanjutnya ke depan.
Sesmenko Susiwijono menambahkan, saat ini sedang membicarakan tentang aksesi OECD, dan Program Prakerja ini akan didorong dalam peningkatan kompetensi dan produktivitas masyarakat Indonesia. Terima kasih disampaikan kepada seluruh stakeholders, antara lain Pemda, serta civitas akademika yang sudah memberikan assessment. Tentunya mendorong program ini supaya makin bermanfaat bagi seluruh alumninya dan juga perekonomian Indonesia.
Turut hadir dalam acara ini yakni antara lain Mantan Menteri ATR/BPR Sofyan Djalil, Mantan Menristek Bambang Brodjonegoro, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari, Penajabt (Pj) Gubernur Papua Barat Daya, Bupati Kepulauan Talaud, Bupati Merauke, Bupati Nias, Bupati Sumba Barat Daya, Bupati Sumbawa, Bupati Rote, Wali Kota Manado, Pj Wali Kota Bengkulu, Pj Wali Kota Sabang, dan Pj Wali Kota Pariaman.