(Vibizmedia – Economy) – Nilai tukar rupiah terhadap dollar dalam pasar uang Kamis pagi ini (6/6), terpantau dibuka menguat, sementara dollar AS di pasar Asia menurun setelah menanjak 2 hari di sesi global sebelumnya.
Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,19% atau 31 poin ke level Rp 16.275 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.306. Rupiah terpantau berupaya rebound dari oversold-nya di level 18 bulan terendahnya.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.321 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.322, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 16.275.
Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah menanjak 2 hari di sesi global sebelumnya; dalam konsolidasi menjelang rilis NFP setelah semalam diangkat data sektor jasa AS yang menguat.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke 104,07, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 104,29.
Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama bangkit 41,181 poin (0,59%) ke level 6.988,851, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias menguat di antara harapan ECB (Eropa) akan memangkas suku bunganya hari ini, serta mengikuti Wall Street yang semalam berakhir menguat dengan Nasdaq dan S&P500 mencetak rekor barunya.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia beranjak turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp16.353 – Rp16.117.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
