Penerapan Sovereign AI Tahun 2025 Jadi Perhatian, Diproyeksikan Investasi Capai USD 200 Miliar

0
520
Artificial Intelligence AI
Ilustrasi Artificial Intelligence. FOTO: FREEPIK

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan pengembangan Sovereign AI atau kemampuan untuk menghasilkan produk kecerdasan artifisial (AI) menggunakan infrastruktur, data, tenaga kerja, dan jaringan bisnis sendiri menjadi langkah strategis dalam melindungi dan memajukan kepentingan nasional di era digital yang berkembang pesat.

“Kita harus memastikan bahwa AI yang kita kembangkan mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional kita. Sovereign AI adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa teknologi ini berfungsi dalam koridor yang sesuai dengan regulasi dan peraturan negara kita,” ungkap Budi Arie dalam acara Lintasarta Cloudeka Sovereign AI Empowering Indonesia’s Future di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Menurutnya, penerapan Sovereign AI mendapat perhatian serius dari pemerintah karena pada 2025, investasi sektor swasta di bidang ini diperkirakan mencapai USD200 miliar (sekitar Rp3,1 kuadriliun). Selain itu, total investasi untuk teknologi terintegrasi antara AI dan komputasi awan (cloud computing) pada 2030 diperkirakan mencapai USD397 miliar (sekitar Rp6,1 kuadriliun).

“Ini adalah indikasi jelas betapa vitalnya teknologi ini bagi masa depan ekonomi dan keamanan digital kita,” katanya.

Budi Arie menjelaskan bahwa teknologi cloud computing memainkan peran sentral dalam pengembangan Sovereign AI karena menyediakan infrastruktur yang memungkinkan pengembangan dan penerapan model AI secara efisien tanpa harus membangun dan mengelola pusat data secara fisik.

Dirinya mengingatkan tentang tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangan cloud computing di Indonesia, mulai dari perbedaan tingkat penetrasi internet di beberapa wilayah, keterbatasan talenta digital di bidang cloud computing, hingga isu keamanan data.

“Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu mengadopsi strategi implementasi cloud computing yang komprehensif, mendorong pengembangan infrastruktur cloud nasional, serta memastikan privasi dan keamanan data dengan standar keamanan siber yang ketat,” ungkap Budi.

Ia pun mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk saling berkolaborasi dan menampung berbagai masukan guna pengembangan AI yang inklusif, aman, dan terpercaya, sekaligus menjadikan AI berfungsi untuk manusia dan kemanusiaan.

“Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting untuk mempercepat inovasi dan investasi dalam teknologi cloud. Ini termasuk memperkuat ekosistem teknologi digital di Indonesia dan memajukan Sovereign AI sebagai bagian dari visi besar menuju masa depan digital yang lebih baik,” ucapnya.