Indonesia Dukung Visi Komunitas ASEAN 2045 selama Keketuaan Malaysia di ASEAN.

0
377

(Vibizmedia, Langkawi, Malaysia) Menteri Luar Negeri Indonesia menegaskan bahwa Indonesia sepenuhnya mendukung Visi Komunitas ASEAN 2045, yang direncanakan untuk disahkan dalam Keketuaan Malaysia di ASEAN. Menurutnya, visi tersebut sangat penting untuk mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang tangguh, dinamis, dan resilien dalam dua dekade ke depan. Hal ini disampaikan dalam ASEAN Foreign Ministers Retreat (AMM Retreat) yang berlangsung di Langkawi, Malaysia, pada 19 Januari.

Ia menambahkan bahwa Visi Komunitas ASEAN 2045 selaras dengan prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pada pembangunan inklusif dan berkelanjutan demi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat ASEAN secara luas. Menlu RI juga menyoroti pentingnya memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya ASEAN agar visi tersebut dapat tercapai.

Menlu RI menggarisbawahi kondisi global yang semakin kompleks dengan tantangan yang saling terkait, menekankan perlunya kerja sama menyeluruh di ASEAN untuk menghadapi situasi tersebut. Ia menegaskan bahwa menyelesaikan tantangan secara terisolasi tidak lagi relevan dalam konteks global saat ini.

Selain itu, Menlu RI menyampaikan apresiasi atas kesepakatan gencatan senjata di Palestina yang baru saja dicapai, seraya mendesak agar pelaksanaannya dilakukan secara segera dan menyeluruh demi membantu masyarakat Palestina membangun kembali kehidupannya. Ia menegaskan bahwa perdamaian abadi di Palestina hanya dapat dicapai jika Israel mengakhiri pendudukan ilegalnya dan Negara Palestina yang merdeka serta berdaulat dapat terbentuk. Indonesia terus mendorong dimulainya kembali proses perdamaian berbasis Solusi Dua Negara sesuai parameter internasional yang disepakati.

Dalam konteks ASEAN, Menlu RI menyoroti semakin tajamnya persaingan kekuatan besar yang berdampak pada stabilitas kawasan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga persatuan ASEAN dan memainkan peran proaktif guna memastikan stabilitas dan kemakmuran regional. Untuk mendukung hal tersebut, ia mendorong penguatan mekanisme dan institusi ASEAN, termasuk ASEAN Regional Forum, East Asia Forum, dan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR), serta penghormatan terhadap norma kawasan seperti Treaty of Amity and Cooperation dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Terkait situasi di Myanmar, Menlu RI mengusulkan agar ASEAN mengintensifkan upayanya untuk membantu penyelesaian krisis di negara tersebut, serta menyatakan dukungan penuh kepada Utusan Khusus Ketua ASEAN dalam mendorong implementasi Five Point Consensus.

Tahun ini, Malaysia mengusung tema keketuaan ASEAN, yaitu “Inclusivity and Sustainability,” yang menekankan komitmen ASEAN untuk memperkuat perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan melalui pendekatan inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada masa depan.

Di sela-sela AMM Retreat, Menlu RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Thailand, Menlu Malaysia, dan Menlu Laos untuk membahas berbagai prioritas kerja sama di antara negara-negara tersebut.