Industri Kerajinan Berkontribusi Tinggi pada Ekspor Nasional, CV Palem Craft Tembus Pasar Belanda

0
444

(Vibizmedia – Jakarta) Industri kerajinan memainkan peran penting dalam perekonomian nasional, termasuk dalam kontribusinya terhadap nilai ekspor. Sepanjang tahun 2024, kinerja ekspor sektor ini mencapai USD 679 juta, dengan negara tujuan utama meliputi China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.

Untuk memperluas akses pasar global, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara konsisten memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan melalui promosi internasional, partisipasi pameran, serta program pembinaan dan pendampingan.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menyatakan bahwa upaya ini bertujuan memperkuat kapasitas pelaku IKM agar mampu memasarkan produknya ke pasar ekspor dan menjalin relasi strategis dengan pembeli internasional. “Semakin tinggi pengetahuan dan kepercayaan diri pelaku IKM, maka peluang ekspor pun akan semakin terbuka lebar,” ujarnya, Kamis (1/5).

Salah satu contoh keberhasilan adalah IKM CV Palem Craft asal Bantul, Yogyakarta, yang baru saja melepas ekspor produk home decor ke Belanda senilai USD 20.596 atau sekitar Rp346 juta. Produk yang diekspor meliputi lampu, cermin, dan berbagai dekorasi rumah lainnya.

Reni menekankan bahwa ekspor ini merupakan simbol keberhasilan menembus pasar global serta memperlihatkan potensi besar sektor home decor Indonesia. Selain itu, CV Palem Craft juga berkontribusi secara sosial dengan mempekerjakan 40 karyawan tetap dan memberdayakan hingga 500 perajin lokal saat permintaan meningkat. Mereka juga bermitra dengan petani bahan baku dari berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah, Jawa Timur, dan luar Jawa.

“CV Palem Craft adalah contoh nyata inklusivitas industri kerajinan yang berdampak langsung pada ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Perusahaan ini juga menjadi salah satu peserta terpilih dalam Fasilitasi Partisipasi Pameran Ambiente 2025 di Messe Frankfurt, Jerman. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi Kemenperin untuk mempertemukan IKM potensial dengan pasar internasional.

Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menyebut keberhasilan ekspor CV Palem Craft merupakan bukti bahwa produk kreatif Indonesia mampu bersaing global jika didukung pelatihan, pembinaan, dan akses promosi yang tepat. Ia juga menambahkan bahwa sejak 2008, Kemenperin telah 15 kali berpartisipasi di Pameran Ambiente, dan pada tahun 2025, akan membawa 10 IKM Indonesia dari sektor kerajinan dan home decor.

Selain penguatan promosi, Ditjen IKMA juga terus memantau keberlanjutan hasil fasilitasi. Dalam kasus CV Palem Craft, keberhasilan mendapatkan buyer baru dan terjadinya transaksi ekspor menjadi bukti efektivitas program tersebut.

Budi menambahkan bahwa CV Palem Craft telah mengantongi berbagai sertifikasi penting, seperti ISO 9001:2008, Sertifikat VLK, BSCI, SAA, dan UL, yang memperkuat daya saing produk mereka di pasar internasional.

Pemilik CV Palem Craft, Deddy Effendy, menyatakan bahwa produk mereka menggabungkan desain kontemporer dengan sentuhan lokal, serta menggunakan bahan ramah lingkungan seperti bambu, batu apung, biji mahoni, lidi, pisang, dan limbah alam lainnya yang diolah menjadi produk bernilai tinggi.

“Produk kami mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan dan inovasi berbasis warisan budaya lokal,” tutup Deddy.