(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Selasa sore ini (27/5), terpantau rebound terbatas 10,614 poin (0,15%) ke level 7.198,967 setelah dibuka naik ke level 7.204,497.
IHSG bergerak konsolidatif dan menguat terbatas, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya umumnya mixed bias menguat di tengah investor mengamati penundaan tariff 50% atas Uni Eropa, serta mencermati Wall Street yang semalam libur publik Memorial Day.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,30% atau 49 poin ke level Rp 16.284, dengan dollar AS di pasar uang Eropa naik setelah terkoreksi 2 hari; naik dari sekitar 5 minggu terendahnya di antara tensi dagang tariff AS 50% atas Uni Eropa.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.235, serta terpantau terkoreksi di hari keduanya dari overbought area sebelumnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 16,144 poin (0,22%) ke level 7.204,497. Sedangkan indeks LQ45 naik 0,380 poin (0,05%) ke level 817,100. Siang ini IHSG melemah 3,645 poin (0,05%) ke level 7.184,708. Sementara LQ45 terlihat turun 0,25% atau 2,020 poin ke level 814,700.
IHSG kemudian rangebound dan ditutup menguat terbatas 10,614 poin (0,15%) ke level 7.198,967, sedangkan LQ45 naik 1,380 poin (0,17%) ke level 818,100. Tercatat saat ini sebanyak 310 saham naik, 311 saham turun dan 185 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed menguat, di antaranya Nikkei yang naik 0,51%, dan Hang Seng yang menanjak 0,43%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini konsolidatif rentang terbatas, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed menguat mengamati penundaan tariff 50% atas Uni Eropa.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih cenderung terbatas menjelang libur panjang, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.325 dan 7.530. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.002, dan bila tembus ke level 6.811.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group