
(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum sejumlah peristiwa bencana yang melanda Indonesia dalam periode Rabu (1/10) hingga Kamis (2/10) pagi. Fenomena hidrometeorologi basah mendominasi dengan banjir dan angin kencang, disertai peristiwa geologi berupa gempa bumi di Jawa Timur.
Banjir melanda Kabupaten Merangin, Jambi, pada Rabu (1/10) pukul 12.30 WIB akibat hujan lebat. Desa Telun, Kecamatan setempat terdampak dengan 43 KK terdampak serta 7 rumah dan 1 bangunan rusak ringan. Genangan mulai surut pada malam harinya.
Sementara di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, banjir sempat melanda Desa Parung pada Selasa (30/9) dan berdampak pada 40 KK (153 jiwa). BPBD setempat melaporkan genangan telah surut pada Rabu (1/10).
Angin kencang terjadi di beberapa daerah. Di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (1/10) malam, bencana ini berdampak pada 6 desa di 3 kecamatan dengan 492 rumah rusak ringan, terbanyak di Desa Tambakrejo, Sumbergempol. Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, 33 rumah dan 1 fasilitas pendidikan rusak akibat angin kencang pada Senin (29/9). Penanganan darurat masih berlangsung.
Wilayah Jawa Barat juga terdampak, di antaranya Kabupaten Bogor (29/9) dengan 8 rumah rusak serta 10 KK terdampak, dan Kabupaten Cianjur (29/9) dengan 18 rumah rusak ringan serta 3 fasilitas ibadah terdampak. Di Jawa Tengah, BPBD Purbalingga mencatat 14 rumah rusak akibat angin kencang di Desa Sindang, Kecamatan Mrebet. Sementara di Wonosobo, cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan pada 11 rumah, dengan 3 di antaranya rusak berat.
Gempa bumi bermagnitudo 6,5 mengguncang Jawa Timur pada Selasa (30/9) pukul 23.49 WIB. BNPB mencatat 6 kabupaten dan 1 kota terdampak, yakni Sumenep, Situbondo, Jember, Mojokerto, Banyuwangi, Pacitan, dan Kota Pamekasan. Data sementara menunjukkan 25 rumah rusak berat, 22 rusak sedang, dan 11 rusak ringan, dengan lebih dari 100 rumah masih diverifikasi. Tiga warga dilaporkan mengalami luka namun sudah kembali ke rumah.
BNPB mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah musim hujan yang berpotensi memicu banjir, longsor, maupun angin kencang.








