(Vibizmedia – Investasi & Uang) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah di awal perdagangan hari ini. Jumat (21/11/2025) pukul 09.06 WIB, IHSG melemah 4,298 poin atau 0,05% ke 8.415,619.
Beberapa menit setelah dibuka, koreksi IHSG semakin dalam. Indeks meninggalkan level 8.400, turun 0,45%.
Pelemahan IHSG ini terseret sebagian indeks sektoral. Sektor dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Transportasi dan Logistik yang turun 0,4% di pagi ini.
Berikutnya ada IDX Sektor Kesehatan, IDX Sektor Perindustrian, dan IDX Sektor Barang Baku. Disusul, IDX Sektor Keuangan, IDX Sektor Energi dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer.
Sementara itu, IDX Sektor Teknologi menjadi sektoral dengan penguatan terbesar setelah melonjak 1,06%. Selanjutnya IDX Sektor Properti dan Real Estate, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer dan IDX Sektor Infrastruktur.
Berdasarkan pengamatan terdapat 249 saham turun, 211 naik, dan 496 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 833,2 miliar, melibatkan 1,39 miliar saham dalam 113.700 kali transaksi.
Tiga emiten yang mengalami kerugian terbesar adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang indeksnya turun 1,37%. Diikuti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang turun 1,17% dan PT Trimegah Bangun Perkasa Tbk (NKCL) turun 1,03%.
Berdasarkan pengamatan terdapat 249 saham turun, 211 naik, dan 496 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 833,2 miliar, melibatkan 1,39 miliar saham dalam 113.700 kali transaksi.
Adapun pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen dan data ekonomi yang bisa menjadi penggerak pasar keuangan hari ini.
Harus diakui, data-data makroekonomi yang rilis Kamis kemarin membawa pesan yang cukup berat bagi pasar. Indonesia tampaknya sedang menghadapi risiko tekanan ganda yakni defisit pada anggaran negara (fiskal) dan tekanan pada arus keluar masuk uang (eksternal).
Kombinasi dari penerimaan pajak yang seret, utang yang menumpuk, hingga cadangan devisa yang tergerus menjadi sinyal bahwa Indonesia perlu mengatur strategi investasi dengan lebih hati-hati. Karena, jika tidak dikelola hati-hati maka pasar keuangan bisa terimbas.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting









