Ratu Máxima Tiba di Jakarta untuk Misi PBB soal Inklusi Keuangan

0
83
Ratu Maxima
Ratu Máxima dari Belanda tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin malam, Senin, 24 November 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Ratu Máxima dari Belanda tiba di Bandara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten, Senin malam (24/11), menggunakan penerbangan komersial KLM 809. Kedatangannya ke Indonesia dilakukan dalam kapasitasnya sebagai United Nations Secretary-General’s Special Advocate (UNSGSA) for Financial Health untuk menjalankan agenda kunjungan kerja selama empat hari.

Setibanya di Gedung VVIP Bandara Soekarno–Hatta, Ratu Máxima disambut Kepala Eksekutif PEPK OJK, Friderika Widyasari Dewi, serta Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen. Penyambutan resmi turut dilakukan oleh pasukan jajar kehormatan, menandai dimulainya rangkaian kunjungan pada 24–27 November 2025.

Selama berada di Indonesia, Ratu Máxima dijadwalkan menghadiri sejumlah pertemuan strategis yang menitikberatkan pada penguatan inklusi keuangan dan kesehatan keuangan masyarakat. Ia akan berdialog dengan berbagai pemangku kepentingan nasional, termasuk kementerian/lembaga, pelaku industri keuangan, serta komunitas masyarakat.

Agenda tersebut sejalan dengan peran Ratu Máxima sebagai advokat global PBB yang mendorong negara-negara untuk memperluas akses layanan keuangan yang aman, terjangkau, dan berdampak positif bagi pembangunan ekonomi.

Rangkaian kunjungan Ratu Máxima mencakup pertemuan resmi dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mendukung agenda inklusi keuangan digital.

Kunjungan kerja ini dinilai strategis bagi Indonesia yang tengah memperkuat posisinya sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan inklusi keuangan digital tercepat di kawasan. Kehadiran Ratu Máxima diharapkan dapat membantu mempercepat berbagai inisiatif nasional, mulai dari perluasan akses layanan keuangan hingga penguatan edukasi literasi finansial.

Pemerintah Indonesia berharap rangkaian kegiatan ini akan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ekosistem keuangan yang inklusif, aman, serta mampu mendorong kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.