(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, Jumat siang ini (28/11), terpantau melemah 27,877 poin (0,33%) ke level 8.517,988 setelah dibuka turun ke level 8.556,683.
IHSG bergerak di dua zona bias koreksi dari rekor sebelumnya, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di antara inflasi Jepang yang lebih panas dari estimasi, serta mencermati Wall Street yang nyaris flat di sekitar libur Thanksgiving Day.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah tipis 0,04% atau 6 poin ke level Rp 16.646, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah melemah 3 hari di sesi global sebelumnya, bangkit perlahan dari 1,5 minggu terendahnya yang ditekan oleh ekspektasi penurunan suku bunga the Fed pada Desember nanti.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.640, serta terpantau terkoreksi terbatas dari level 3,5 minggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 10,818 poin (0,13%) ke level 8.556,683. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,480 poin (0,06%) ke level 851,550. Siang ini IHSG melemah 27,877 poin (0,33%) ke level 8.517,988. Sementara LQ45 terlihat turun 0,44% atau 3,710 poin ke level 848,320.
Tercatat saat ini sebanyak 254 saham naik, 346 saham turun dan 207 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau mixed bias melemah, di antaranya Nikkei yang turun 0,14%, dan Hang Seng yang melemah 0,24%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa di dua zona dalam bias koreksi, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di antara inflasi Jepang yang lebih panas dari estimasi.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih konsolidatif dan ditahan profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.622 dan 8.670. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,361 dan bila tembus ke level 8,289.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group









