(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah terus memperkuat fondasi inklusi serta kesehatan keuangan nasional, sekaligus menyiapkan langkah percepatan belanja negara menjelang akhir tahun untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/11).
Menurut Menko Airlangga, Presiden menekankan pentingnya percepatan perluasan akses keuangan, termasuk mendorong seluruh 88,7 juta rumah tangga di Indonesia agar memiliki rekening bank. Kepemilikan rekening dinilai menjadi pilar utama untuk memperkuat inklusi keuangan dan meningkatkan efektivitas penyaluran berbagai program Pemerintah.
Langkah ini juga terkait erat dengan upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan formal. Meski inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 92,7 persen, tingkat literasi masih berada di angka 66,4 persen—lebih tinggi dari rata-rata OECD namun tetap memerlukan penguatan. Menko Airlangga juga menyoroti pertumbuhan 58 juta rekening pelajar sebagai modal penting pembentukan literasi dan inklusi yang lebih baik ke depan.
Selain itu, Presiden memberikan arahan percepatan realisasi belanja Kementerian/Lembaga serta penyusunan berbagai stimulus untuk mendukung mobilitas masyarakat dan menjaga momentum ekonomi menjelang penutupan tahun. Sejumlah insentif telah disiapkan, seperti diskon tiket kereta api hingga 30 persen, angkutan laut 20 persen, tiket pesawat 13–14 persen, serta potongan tarif tol 10–20 persen. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat di awal tahun, yang diperkirakan mencapai Rp116 triliun.
Pemerintah juga melaporkan perkembangan investasi strategis dari Republik Rakyat Tiongkok senilai Rp36,4 triliun yang mencakup 16 proyek industri prioritas. Investasi tersebut akan direalisasikan melalui Kawasan Industri Batang, meliputi sektor baja, pengolahan hasil laut, perdagangan nickel iron, riset dan pengembangan tekstil, energi berbasis batu bara, bahan baku tekstil, industri teh dan melati, hingga direct sourcing produk pertanian seperti kelapa dan durian.









