Startup Lokal Siap Menjangkau Pasar Global, Pertemukan 15 Startup Dengan Investor di Singapura

0
303
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat acara DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia di Singapura (Foto: Kemenkop UKM)

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki memiliki optimisme bahwa startup lokal telah siap untuk menjangkau pasar global. Hal ini diwujudkan dengan mempertemukan 15 startup lokal terkurasi dengan investor di Singapura.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia di Singapura. Menteri Teten menyatakan bahwa upaya ini merupakan  salah satu solusi finansial untuk mendukung pertumbuhan startup di tanah air.

Melalui keterangan resmi pada Selasa (21/5/2024) Menkop UKM menyatakan, pertemuan ini akan membuka kesempatan bagi para startup potensial di Asia, khususnya di Indonesia yang memiliki potensi pengembangan startup yang besar.

Ia melanjutkan, sejak 2023 pihaknya mulai merencanakan program startup Go Global dengan menjalin kolaborasi bersama beberapa negara, seperti Korea, Jepang, Belanda, dan Australia.

Menurut Menteri Teten, kegiatan seperti ini akan membuka banyak peluang bagi para investor, pemodal ventura atau bank untuk melihat secara langsung ekosistem entrepreneur, kemampuan para startup, potensi pengembangan, kebutuhan pendampingan usaha, serta jejaring di antara semua pihak yang hadir.

Adapun kelima belas CEO/Founder dari startup terpilih yang hadir antara lain Dagangan, Bengkel Mania, Djoin, Zendz, Arconesia, Planawood, Qasir, Inspigo, Beli Ayam, Epitlu, Surplus, myECO, MMHC, Silang, serta Crustea.

Menteri Teten menjelaskan, saat ini pihaknya aktif mendukung para startup untuk mengembangkan usahanya, dengan keyakinan bahwa Indonesia perlu menumbuhkan ekonomi baru untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.

Indonesia sendiri menjadi negara keenam di dunia dengan jumlah startup terbanyak, dimana terdapat 2.324 startup pada 2022, dan tumbuh menjadi 2.558 startup pada 2023 atau meningkat sebesar 9,15 persen.

Menteri Tetan menambahkan, jumlah startup di Indonesia terus bertambah. Berkat program inkubasi dan pendampingan pembiayaan pihaknya telah membina lebih dari 500 startup dalam tiga tahun terakhir, dengan tujuan memberikan fondasi yang kuat bagi para startup untuk tumbuh dan bertahan.

Untuk itu, Menteri Teten berterima kasih atas kolaborasi antara KemenKopUKM dengan DBS Digital Economy Group seperti ini, yang menurutnya tidak hanya mampu memberikan solusi finansial, tetapi juga mendukung pertumbuhan dan inovasi startup.

Menteri Teten menjelaskan dinamika perkembangan startup melalui empat fase penting yang harus dilalui, yakni kesesuaian solusi masalah, pasar produk, model bisnis, dan keberlanjutan dari waktu ke waktu.

Menteri Teten menyatakan, untuk melalui fase tersebut, diperlukan dukungan serta pembinaan bagi para startup, termasuk akses terhadap pembiayaan dan pendanaan. Masih banyak startup yang membutuhkan dukungan pembiayaan, terutama pada early stage dan growth stage.