(Vibizmedia – Jakarta) Berdasarkan keterangan resmi dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi pada Selasa (18/6/2024), disampaikan bahwa Kemenkes melakukan enam strategi nasional penanggulangan dengue sebagai respons kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Imran menyampaikan strategi pertama adalah penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan. Kedua, peningkatan akses dan mutu tata laksana dengue. Ketiga, penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif. Keempat, peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan. Kelima, penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, dan kemitraan. Keenam, pengembangan kajian, invensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.
Imran menegaskan, sebenarnya yang sangat penting adalah poin kelima dan keenam ini, karena bagaimanapun juga daerah yang mempunyai kendali, dan kepala daerah yang memimpin langsung pemberantasan DBD akan memberikan dampak yang sangat positif.
Selain enam strategi nasional, Kemenkes juga mengeluarkan inovasi kebijakan penanggulangan dengue, yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSN), revitalisasi kelompok kerja operasional (pokjanal) DBD. Lalu penguatan surveilans dan sistem kewaspadaan dini dan respons, teknologi vektor nyamuk ber-Wolbachia, dan imunisasi dengue.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Erni J. Nelwan. Ph.D, Sp.PD, K-PTI, FACP, FINASIM mengatakan pencegahan dan pemberantasan dengue sangat penting dilakukan dengan vaksinasi dan tanpa mengenyampingkan upaya 3M plus.
Upaya 3M plus adalah Menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga atau wadah lain yang berisiko, Menutup rapat tempat penampungan air, Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, dan Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.
Prof. Erni menambahkan bahwa saat ini juga sudah ada vaksin dan ada upaya teknologi nyamuk Wolbachia agar virus tidak bisa bertahan. Selain teknologi wolbachia untuk tindakan preventif dengue, salah satu inovasi yang juga dilakukan Kemenkes adalah vaksin DBD yang mampu mengurangi risiko komplikasi serius demam berdarah dengue. Vaksin DBD tersebut belum masuk program, tetapi sudah dapat diakses dan BPOM sudah memberikan persetujuan untuk vaksin itu.









