Kemenperin Berdayakan Wirausaha IKM Tenun dan Olahan Kelapa di NTB

0
623
Kemenperin Berdayakan IKM Tenun dan Olahan Kelapa di NTB (Foto: Kemenperin)

(Vibizmedia – Industry) Kementerian Perindustrian meningkatkan jumlah populasi wirausaha baru (WUB) Industri Kecil, dan Menengah (IKM). Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia tahun 2024.

Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, beberapa program yang dijalankan antara lain program pelatihan untuk meningkatkan jumlah populasi WUB IKM, khususnya perajin tenun dan pengolah gula kelapa, baik yang sedang merintis maupun yang telah menjalankan usahanya untuk naik kelas.

Pendampingan Teknis dilakukan terhadap WUB IKM Olahan Kelapa di Lombok Timur dan di Lombok Tengah. Kegiatan diikuti oleh masing-masing 15 IKM untuk tiap komoditas, berkolaborasi antara Ditjen IKMA Kemenperin bersama Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia dan Pemerintah Daerah Provinsi NTB.

“Kain Tenun merupakan salah satu wastra Indonesia yang dikenal sebagai kekayaan warisan budaya dan juga menjadi salah satu ikon di Lombok Tengah. Selain tenun, NTB juga memiliki potensi komoditas kelapa karena merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa,” jelas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Selasa (2/7).

Area produksi kelapa paling potensial di wilayah NTB terletak di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur. Menurut data Dinas Pertanian Provinsi NTB, luasan panen kelapa di wilayah Kabupaten Lombok Timur mencapai 9.060.

Kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang memiliki nilai jual tinggi. Agar dapat meningkatkan nilai tambahnya, perlu dilakukan pengembangan produk kelapa yang bernilai ekonomi, salah satunya minyak goreng kelapa dan VCO, melalui pemberdayaan kelompok IKM di Kabupaten Lombok Timur.

Selain mendapatkan pendampingan, para peserta juga mendapatkan fasilitasi mesin peralatan produksi olahan kelapa dan tenun

Dirjen IKMA menyampaikan bahwa pemerintah, baik pusat maupun daerah, terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan keberlangsungan usaha pelaku IKM. “Oleh karena itu, kami terus menggelar berbagai program pelatihan untuk terus meningkatkan jumlah populasi WUB IKM, baik yang baru merintis bisnis maupun yang telah menjalankan usahanya agar dapat naik kelas,” ujar Reni.

Kolaborasi Kemenperin bersama Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia merupakan bentuk komitmen dalam memperjuangkan pemberdayaan Perempuan.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini dan diharapkan pembinaan komoditas IKM tenun dan olahan kelapa tidak hanya sampai disini, tetapi terus ditindaklanjuti pembinaannya sehingga IKM dapat terus berdaya saing”, pungkasnya.