Penjajakan Bisnis Dilakukan Pertamina di Forum Bisnis Indonesia-AS, Washington DC

0
382
PT Pertamina Pertamina New and Renewable Energy menjajaki peluang kerja sama strategis pada Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat (Foto: Pertamina)

(Vibizmedia – Washington DC, AS) PT Pertamina (Persero) melalui subholdingnya, Pertamina New and Renewable Energy, sedang menjajaki peluang kerja sama strategis dalam Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat yang diselenggarakan di The Mayflower Hotel, Washington DC, Amerika Serikat. Forum ini merupakan bagian dari peringatan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia dengan AS.

Menurut siaran pers Pertamina yang diterima pada Selasa (27/8/2024), kerja sama tersebut berlangsung pada Senin, 26 Agustus 2024. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Under Secretary of Commerce for International Trade of The United States Marisa Lago, serta sejumlah perwakilan pemerintah dan pelaku usaha dari kedua negara.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa sebagai BUMN, Pertamina aktif berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh KBRI di Amerika Serikat. Partisipasi ini penting untuk membuka peluang dan mendorong Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia. Fadjar juga menyatakan bahwa Pertamina memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan kebijakan keberlanjutan perusahaan sekaligus membuka peluang investasi dan kerja sama dengan mitra global, khususnya di sektor pengembangan energi baru terbarukan.

Fadjar menambahkan bahwa kebijakan keberlanjutan Pertamina terbuka untuk dilaksanakan melalui kerja sama yang kuat, baik di tingkat nasional maupun global. Ia juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya energi bersih yang dapat menarik minat investor internasional, sehingga Pertamina terus berusaha meyakinkan dunia internasional untuk mendukung program transisi energi guna mempercepat target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

CEO Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), John Anis, yang menjadi panelis dalam forum tersebut, menjelaskan bahwa PNRE memiliki mandat untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi serta menyiapkan bisnis masa depan bagi Pertamina. PNRE juga memiliki aspirasi untuk menjadi pemimpin dalam membangun ekosistem NZE di Indonesia. John Anis mengungkapkan bahwa PNRE telah mengalokasikan Capex sebesar USD 6,2 miliar hingga tahun 2029 untuk pengembangan energi baru terbarukan, dengan 63 persen dari Capex tersebut dialokasikan untuk pengembangan tenaga surya, angin, dan geothermal.

John Anis juga menyatakan bahwa PNRE berkomitmen untuk menumbuhkan bisnisnya, sehingga terbuka untuk bekerja sama dengan mitra domestik maupun internasional, termasuk Amerika Serikat. Pertamina, sebagai pemimpin dalam transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.