Pemerintah Siapkan Langkah Strategis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Semester II 2025

0
207
Foto: Kemenko Perekonomian

(Vibizmedia – Jakarta) Perekonomian nasional saat ini dihadapkan pada tantangan besar, baik dari dalam negeri maupun global. Ketidakpastian akibat eskalasi geopolitik dan dinamika negosiasi tarif internasional memberi tekanan pada stabilitas ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia. Di sisi domestik, sejumlah indikator ekonomi mulai menunjukkan tekanan yang perlu segera direspons melalui kebijakan yang adaptif dan tepat sasaran.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Pemerintah menilai perlunya kebijakan strategis yang terukur guna menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan memperkuat fondasi ekspansi jangka panjang. Penguatan peran konsumsi dan investasi—terutama melalui belanja pemerintah yang efektif—dipandang sebagai kunci untuk menjaga daya beli masyarakat, memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan kepercayaan investor dan pelaku usaha.

“Melihat berbagai tantangan ekonomi ke depan, kita perlu menyiapkan program-program strategis agar ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi di semester kedua,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri tentang Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Semester II Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (25/7).

Langkah Strategis Semester II 2025

Pemerintah telah menyusun sejumlah langkah prioritas yang akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional pada semester kedua, antara lain:

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG),
  • Akselerasi Koperasi Desa Merah Putih,
  • Pembangunan tiga juta rumah sebagai solusi kebutuhan perumahan nasional sekaligus penggerak sektor konstruksi.

Program-program tersebut juga dirancang untuk menciptakan lapangan kerja, khususnya bagi masyarakat lapisan terbawah.

“Dalam pelaksanaannya, rekrutmen tenaga kerja akan diprioritaskan untuk masyarakat Desil-1 dan Desil-2,” ungkap Airlangga.

Percepatan Belanja dan Investasi

Untuk mendorong konsumsi pemerintah, Menko Airlangga menekankan percepatan realisasi anggaran kementerian/lembaga, terutama yang memiliki porsi belanja besar dalam APBN. Percepatan ini penting guna menjaga momentum pertumbuhan dan mendorong daya serap fiskal.

Sementara di sektor investasi, beberapa fokus penguatan antara lain:

  • Penyediaan data yang lebih berkualitas dan terbuka tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) melalui sinergi dengan BPS.
  • Percepatan implementasi Kredit Investasi Padat Karya.
  • Peningkatan target Program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
  • Akselerasi Program Kredit Perumahan dan realisasi BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).

Pemerintah juga terus mengoptimalkan program padat karya tunai untuk memperkuat konsumsi rumah tangga.

Stimulus Pariwisata Sambut Nataru

Menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, sektor pariwisata juga akan mendapat perhatian khusus. Pemerintah tengah menyiapkan paket stimulus pariwisata yang mencakup:

  • Penyelenggaraan event nasional dan program bundling paket wisata,
  • Insentif PPN-DTP untuk tiket pesawat,
  • Diskon tarif transportasi darat dan laut, seperti kereta api, kapal laut, penyebrangan, dan tol.

“Pemerintah akan mendorong program diskon dan event baru untuk mendorong pergerakan masyarakat saat libur akhir tahun,” jelas Airlangga.

Jaga Momentum Pertumbuhan

Seluruh strategi ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional, di tengah tekanan eksternal dan ketidakpastian global yang masih berlangsung.

“Sinergi kebijakan APBN dan non-APBN menjadi sangat penting agar kita tetap berada di jalur pemulihan dan ekspansi ekonomi yang sehat,” tutup Menko Airlangga.