Sempat Rekor Intraday, IHSG Senin Ditutup Terkoreksi Terbatas ke Level 8.040

0
718

(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Senin sore ini (22/9), terpantau terkoreksi terbatas 11,079 poin (0,14%) ke level 8.040,039 setelah dibuka naik ke level 8.081,630.

IHSG bergerak terkoreksi profit taking setelah sempat mencatat rekor intraday, sedangkan bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed dengan bursa India merosot, serta mencermati Wall Street yang berakhir pekan positif dengan Dow Jones membukukan rekor.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,11% atau 18 poin ke level Rp 16.600, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun setelah menanjak 3 hari di sesi global sebelumnya, terkoreksi dari rally sebelumnya oleh indikasi the Fed tidak tergesa melanjutkan pemangkasan suku bunganya lagi.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.582, serta terpantau tertekan di hari keempatnya ke sekitar 4,5 bulan terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 30,512 poin (0,38%) ke level 8.081,630. Sedangkan indeks LQ45 turun 6,10 poin (0,75%) ke level 803,890. Siang ini IHSG melemah 30,412 poin (0,38%) ke level 8.020,706. Sementara LQ45 terlihat turun 0,59% atau 4,800 poin ke level 805,190.

IHSG kemudian naik mengurangi loss dan ditutup melemah 11,079 poin (0,14%) ke level 8.040,039, sedangkan LQ45 turun 0,75% atau 6,100 poin ke level 803,890. Tercatat saat ini sebanyak 371 saham naik, 297 saham turun dan 132 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,99%, dan Hang Seng yang merosot 0,76%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa ditahan profit taking dari level rekornya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed dengan bursa India merosot.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan konsolidasi dan diincar profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.087 dan 8.120. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7,742 dan bila tembus ke level 7,619.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group