BNPB: Tiga Bencana Akibat Cuaca Ekstrem Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia

0
119
Pohon tumbang
BPBD Kota Solok bersama petugas gabungan melakukan evakuasi pohon tumbang di Kota Solok Prov. Sumatera Barat, pada Minggu, 5 Oktober 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terjadi tiga kejadian bencana akibat cuaca ekstrem dan banjir di beberapa wilayah Indonesia hingga Kamis (9/10) pukul 07.00 WIB. Peristiwa tersebut berdampak cukup signifikan terhadap permukiman, fasilitas umum, serta aktivitas warga.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulisnya menyebut, bencana pertama terjadi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Minggu (5/10) sekitar pukul 15.38 WIB.
Hujan deras disertai angin kencang menerjang Kecamatan Tanjung Harapan dan Lubuk Sikarah, menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan merusak rumah warga.

Sebanyak 177 rumah, 14 tempat usaha, dan dua kantor pemerintah dilaporkan terdampak akibat cuaca ekstrem tersebut. Satu akses jalan sempat tertutup material pohon tumbang, namun kini telah dibersihkan.
BNPB memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Sementara itu, bencana kedua terjadi di Kota Dumai, Provinsi Riau. Hujan deras yang terjadi bersamaan dengan pasang air laut menyebabkan banjir rob yang menggenangi permukiman warga di tiga kelurahan di Kecamatan Dumai Kota, yakni Rimba Sekampung, Laksamana, dan Dumai Kota.
Berdasarkan hasil kaji cepat, tercatat 141 rumah dan tiga ruas jalan tergenang dengan ketinggian air sekitar 25 sentimeter.
Petugas BPBD melaporkan kondisi air mulai berangsur surut pada Rabu (8/10).

Peristiwa ketiga dilaporkan dari Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, yang dilanda banjir akibat hujan deras sejak Sabtu (4/10) malam. Air meluas hingga menggenangi 18 desa di tiga kecamatan, yaitu Kapuas Hulu, Pasak Talawang, dan Kapuas Tengah.
Sebanyak 5.385 kepala keluarga atau 9.455 jiwa terdampak, disertai kerusakan pada berbagai fasilitas publik: 4 fasilitas kesehatan, 23 tempat ibadah, 31 sekolah, 20 kantor pemerintahan, 46 titik jembatan, dan 53 titik jalan.

Hingga Rabu (8/10), banjir di wilayah tersebut masih belum surut dengan ketinggian air bervariasi. Petugas BPBD terus melakukan pemantauan dan imbauan agar warga tetap waspada serta mengungsi ke lokasi aman jika diperlukan, mengingat curah hujan di wilayah hulu masih tinggi.

Menanggapi meningkatnya frekuensi bencana yang dipicu cuaca ekstrem, BNPB mengimbau masyarakat di seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama menghadapi potensi banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

BNPB juga mengingatkan pemerintah daerah untuk memperkuat sistem peringatan dini, serta memastikan kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana di masing-masing wilayah.

Selain itu, masyarakat diminta berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan ketika hujan lebat disertai petir, menghindari area rawan bencana, dan memangkas dahan pohon yang berpotensi roboh. BNPB menekankan pentingnya memantau informasi cuaca resmi dari BMKG agar langkah antisipasi dapat dilakukan lebih dini.