Pemerintah Percepat Pemerataan Internet Cepat Lewat Teknologi FWA 5G 1,4 GHz

0
67
Wamenkomdigi Nezar Patria menyampaikan sambutan dalam acara The Ceremonial Contract Signing Ceremony OREX SAI, SURGE dan Local Distributor di Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025). (Foto: Kemkomdigi)

(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah Indonesia memperkuat akselerasi konektivitas digital melalui kolaborasi penyediaan layanan internet cepat berbasis teknologi Fixed Wireless Access (FWA) 5G pada frekuensi 1,4 Gigahertz (GHz). Teknologi ini dinilai mampu menghadirkan akses broadband berkecepatan tinggi tanpa harus menunggu penyediaan jaringan fiber optik yang kerap menjadi hambatan di banyak wilayah.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan bahwa pemanfaatan FWA 5G merupakan langkah strategis untuk menghadirkan layanan internet yang lebih terjangkau dan inklusif. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mempercepat pemerataan layanan digital. “Ini bukan sekadar formalitas, tetapi deklarasi kuat tentang visi, komitmen, dan aksi bersama menuju Indonesia yang berdaya digital,” ujarnya dalam keterangan terkait penandatanganan kontrak komersial antara SURGE, OREX SAI Jepang, dan distributor lokal di Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Nezar menjelaskan bahwa teknologi nirkabel ini memberikan alternatif percepatan akses di daerah yang sulit dijangkau infrastruktur fiber. Pemanfaatan FWA 5G di frekuensi 1,4 GHz dinilai sebagai solusi praktis yang dapat memperluas jangkauan layanan broadband. “Ini bukan hanya tentang menghubungkan masyarakat, tetapi menyediakan akses berkecepatan tinggi yang terjangkau. Teknologi ini memungkinkan kita melampaui proses pembangunan fiber optik yang mahal dan memakan waktu,” tegasnya.

Pemerintah menilai langkah ini sejalan dengan strategi nasional untuk mengurangi kesenjangan digital sekaligus memperkuat fondasi ekonomi digital. Tantangan masih terlihat dari rendahnya penetrasi fixed broadband, peringkat kecepatan unduh Indonesia yang berada di posisi sembilan dari sepuluh negara ASEAN, serta biaya layanan internet tetap yang relatif tinggi. “Ini bukan sekadar isu teknis, tetapi keadilan digital. Akses internet cepat tidak boleh hanya dinikmati wilayah tertentu saja. Melalui kolaborasi ini, kita mendorong pemerataan akses bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Menurut Nezar, pemerintah mendukung pengembangan FWA 5G melalui penyediaan sumber daya strategis, termasuk pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz. Kemitraan dengan pelaku industri dalam negeri dan Jepang merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman bilateral di bidang komunikasi dan digital yang kini memasuki tahap implementasi.

Ia berharap pemanfaatan internet berkecepatan tinggi ini dapat memberikan dampak nyata bagi sektor produktif, mulai dari UMKM, pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, hingga kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah yang belum memiliki jaringan tetap. “Kita menuju masa depan di mana konektivitas semakin mudah, inovasi makin terbuka, dan teknologi menjadi pendorong utama kemajuan nasional,” tutur Nezar Patria.