(Vibizmedia-Index) – Perdagangan bursa saham Asia awal pekan hari Senin (25/03) ditutup menyerah pada tekanan jual yang besar karena meningkatnya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian terkait Brexit membebani sentimen investor untuk aset risiko.
Bursa saham China anjlok cukup parah karena investor menantikan putaran lain negosiasi perdagangan AS-China yang akan dimulai di Beijing minggu ini. Indeks Shanghai Composite turun hampir 2 persen menjadi 3.043,03 sementara indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong berakhir turun 2,03 persen pada 28.523,35.
Perdagangan saham di bursa Jepang banyak alami tekanan jual besar dengan indeks Nikkei turun sebanyak 650,23 poin atau 3,01 persen berakhir pada 20.977,11, sedangkan indeks Topix yang lebih luas ditutup 2,45 persen lebih rendah pada 1.577,41. Saham unggulan yang merupakan saham eksportir alami pelemahan parah dengan anjlok hingga 2-3 persen seperti saham Canon, Panasonic, Mazda Motor, Honda Motor dan Toyota Motor karena safe-haven yen menguat.
Bursa saham Seoul turun paling banyak dengan indeks anjlok ke posisi terendah lima bulan, indeks Kospi merosot 42,09 poin atau 1,92 persen menjadi 2.144,86, menandai kerugian satu hari terbesar sejak 23 Oktober 2018. Saham-saham berkapitalisasi besar banyak yang anjlok seperti saham Samsung Electronics, Hyundai Motor, SK Hynix dan Hyundai Heavy Industries hingga turun 2-7 persen.
Pelemahan juga terjadi di bursa kawasan Pasifik, bursa saham Australia berakhir di posisi indeks turun ke posisi lebih dari satu bulan rendah, dengan saham perbankan dan pertambangan menurun pada kekhawatiran tentang kemungkinan resesi AS. Indeks acuan ASX 200 anjlok 69 poin atau 1,11 persen menjadi 6.126,20 dengan saham tambang anjlok 1 persen lebih dan saham perbankan anjlok 1-2 persen. Demikian juga di bursa saham Selandia Baru berakhir sedikit lebih rendah, dengan indeks NZX turun 0,33 persen.
Untuk perdagangan bursa saham di Indonesia juga mendapat badai yang membuat indeks harga saham gabungan ditutup melemah 1,75 persen ke posisi 6411,25. Yang ditekan oleh anjloknya saham – saham sektor konsumen dan aneka industri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang