(Vibiznews – Commodity) – Permintaan kopi arabika tidak sebanding dengan produksi kopi yang melimpah di Brazil, akibatnya harga kopi di New York mengalami penurunan.
Untuk kopi Robusta permintaan dari luar negeri berkurang sehingga ekspor kopi dari Vietnam mengalami penurunan akibatnya persediaan bertambah ditambah dengan keadaan tanaman yang baik sehingga produksi diperkirakan akan baik, akibatnya harga kopi Robustapun mengalami penurunan.
Harga kopi Arabika Desember di ICE New York turun 40 sen (0.42%) menjadi $94.45 perpound dan harga kopi Robusta Januari ditutup turun 0.94%.
Harga kopi Arabika Desember turun ke 1 ½ bulan terendah dan kopi Robusta Januari turun 9 ½ tahun terendah pada hari Jumat, karena meningkatnya panen kopi Brazil,
Di daerah perkebunan kopi Brazil di Mina Gerais, pohon kopi sedang berbunga dan bunganya sangat banyak. Somar Meteorologia melaporkan hari Senin curah hujan di Minas Gerais, Brazil sebesar 106% dari rata-rata. Cuaca di Brazil sangat cocok untuk pertumbuhan dari kopi.
Harga kopi lanjut turun karena persediaan yang besar namun laporan the International Coffee Organization (ICO) pada 1 Oktober melaporkan bahwa ekspor global 2018/19 selama Oktober sampai Agustus naik 9.2% dari tahun lalu menjadi 120.3 juta kantong. Brazil akan mengirimkan lima juta kantong kopi tahun ini naik 28% dari tahun lalu.
Harga kopi Robusta di Vietnam juga turun karena ekspor kopi Vietnam turun 19.1% dari bulan lalu menjadi 92,347 MT dan dari Januari sampai September ekspor kopi turun 12.5% dari tahun lalu menjadi 1.27 MMT.
Cuaca di Brazil minggu ini akan kering setelah hujan terus menerus turun, suhu diatas normal. Di Vietnam hujan akan turun menyebar di seluruh area.
http://vibiznews.com/2019/10/16/harga-kopi-turun-panen-di-perkirakan-meningkat/
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido