Kebutuhan Domestik Tinggi, Kemenperin: Industri Logam Prospektif

0
820
Ilustrasi industri logam. FOTO: KEMENPERIN

(Vibizmedia-Nasional) Dalam upaya memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri, Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya industri logam di tanah air yang merupakan sektor strategis dalam menopang kebutuhan bahan baku bagi industri lainnya.

“Sebagai mother of industry, sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono pada acara Topping Off Pabrik Baru PT. Auri Steel Metalindo di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 17 Desember 2020.

Sigit menjelaskan industri logam merupakan salah satu sektor yang prospektif untuk ke depannya karena kebutuhan domestik yang cukup besar.

“Hasil produksi industri ini misalnya banyak diserap di sektor otomotif dan konstruksi. Bahkan, kami melihat industri logam merupakan sektor yang mampu pulih lebih cepat di tengah tekanan pandemi,” jelasnya.

Selama ini, lanjutnya, industri logam berperan penting dalam mendongkrak nilai tambah bahan baku serta membawa efek yang luas bagi perekonomian, di antaranya sebagai penghasil devisa dari ekspor dan menyerap banyak tenaga kerja.

“Jadi, sektor ini akan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa,” tegas Sigit.

Untuk itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT. Auri Steel Metalindo yang telah menanamkan modalnya di Kawasan Industri Kendal sebesar USD4,9 juta dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang. Perusahaan ini akan memproduksi atap baja ringan dengan kapasitas mencapai 400.000 ton per tahun.

“Investasi ini merupakan bukti peran serta dalam upaya membangun dan mengembangkan industri baja di Indonesia khususnya produk baja ringan. Selain itu, investasi ini menjadi solusi untuk menanggulangi PHK karena dampak pandemi,” ucap Sigit.

Diharapkan, dengan dukungan dari pemerintah, perusahaan dapat pula mengambil peluang dan bisa mengembangkan pasarnya lebih luas di tengah tantangan berat karena dampak pandemi Covid-19. Selain itu, untuk memacu daya saing industri, Kemenperin telah mendorong pembangunan kawasan yang terintegrasi. Misalnya dengan menjaga ketersediaan bahan baku, kelancaran arus logistik, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) kompeten, dan pelestarian lingkungan.

“Pemerintah sedang mendesain super koridor ekonomi Pantai Utara Jawa. Salah satunya ditopang oleh Kawasan Industri Kendal. Di sini, kami sudah memfasilitasi pembangunan politeknik yang diharapkan dapat mencetak SDM kompeten untuk mendukung terciptanya inovasi,” ungkapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here