(Vibizmedia – Commodity) – Pada penutupan pasar hari Jumat 3 Desember harga kopi, gula dan kakao, semua naik , aksi beli di harga terendah, dan mengambil untung di akhir minggu, setelah melewati turunnya harga akibat kekhawatiran virus covid varian Omicron, kekhawatiran sudah mereda dengan informasi dari dokter-dokter di Afrika bahwa penderita covid varian omicron gejalanya sangat ringan, dengan harga kopi Arabika naik dan harga kopi Robusta naik, ke harga tertinggi 10 ½ tahun, Harga gula di London naik sedikit dan harga kakao naik melemahnya indeks dolar AS
Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat naik tinggi dengan harga kopi Robusta naik ke harga tertinggi 10 ¼ tahun, karena kurangnya persediaan global. Biaya pengiriman yang mahal dan kekurangan container membuat terbatasnya ekspor Robusta dari Vietnam, Brazil dan Indonesia, 3 negara eksportir terbesar di dunia.
Harga gula pada penutupan pasar hari Jumat ditutup naik sedikit dari rendahnya harga pada hari Kamis, dimana harga gula di New York mencapai harga terendah 3 ¾ minggu dan harga gula di London mencapai harga terendah 2 ½ minggu. Namun kenaikan tidak berlanjut karena melemahnya kurs real Brazil ke harga terendah 1 bulan terhadap dolar.
Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat naik, karena melemahnya indeks dolar. Harga kakao naik dari harga terendah 4 ¼ bulan pada hari Rabu, karena kekhawatiran penyebaran virus Omicron.
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
KOPI
Harga kopi Arabika Maret di ICE New York naik $6.75 (2.85%) menjadi $243.35 dan harga kopi Robusta di ICE London Januari naik 2.18%
Faktor Penggerak Harga kopi :
- Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) naik 0.4% dari tahun lalu menjadi 169.604 juta kantong menurut ICO.
- Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 1.9% dari tahun lalu menjadi 167. 26 juta kantong menurut ICO.
- Pasar kopi global di 2020/21 akan menjadi surplus 2.39 juta kantong dari surplus 4.85 juta kantong di 2019/20 menurut ICO.
- Laporan ICO total ekspor kopi global dari Oktober sampai September) 2020/21 naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 128.931 juta kantong.
- Ekspor kopi Brazil di 2021/22 diperkirakan akan turun 27% dari tahun lalu menjadi 33.2 juta kantong dari rekor 45.67 juta kantong di 2020/21 menurut FAS (Foreign Agriculture Service) USDA
- Produksi kopi Arabika Brazil di 2021 diperkirakan akan turun 8% menjadi jumlah terendah 12 tahun sebesar 30.7 juta kantong dari perkiraan Mei di 33.4 juta kantong turun 37% dari 48.8 juta kantong di 2020 menurut CONAB
- Perkiraan hasil panen kopi 2021/22 di Colombia 13.8 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 14.1 juta kantong menurut USDA Foreign Agricultural
- Perkiraan produksi kopi Colombia di 2020/21 diturunkan menjadi sebesar 13.4 juta kantong dari 14.3 juta kantong karena gangguan rantai pasokan dan hasil berkurang karena cuaca buruk
- Ekspor kopi Robusta Vietnam di Januari – Nopember 2021 turun 4.4% dari tahun lalu menjadi 1. 4 MMT menurut Vietnam’s General Statistics Office .
- Perkiraan Ekspor kopi Robusta Vietnam 2021/22 dikurangi menjadi 25.8 juta kantong dari 28.8 juta kantong karena kenaikan biaya pengiriman dan kekurangan container menurut FAS (Foreign Agriculture Service) USDA
- Perkiraan Produksi kopi Robusta Vietnam 2021/22 dinaikan menjadi 31.1 juta kantong dari 30.8 juta kantong menurut FAS (Foreign Agriculture Service) USDA
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $228, berikut ke $224 sedangkan resistant pertama di $ 247 dan berikut ke $ 254 .
GULA
Harga gula Maret di ICE New York naik 13 sen (0.70%) menjadi $18.75 dan harga gula Maret di ICE London naik 0.45%.
Faktor Penggerak Pasar Gula:
- Produksi gula dunia di 2021/22 ( Oktober/ September) akan naik 0.08% dari tahun lalu menjadi 170.47 MMT dari 170.335 MMT di 2020/21 menurut ISO.
- Pasar gula dunia di 2021/22 akan defisit -2.55 MMT dari –2.02 MMT di 2020/21 menurut ISO
- Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 akan naik 32% dari tahun lalu 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20 menurut CONAB.
- Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB.
- Perkiraan produksi gula India di 2021/22 sebesar 31 MMT naik 13% dari perkiraan di 2020/21 sebesar 30.9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
- Ekspor gula India di 2021/22 turun 15% dari tahun lalu menjadi 6 MMT dari 7.1 MMT di 2020/21 menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
- Produksi gula Thailand diperkirakan naik 44% dari tahun lalu menjadi 11 MMT menurut the Thailand Sugar Millers Corp.
- Perkiraan ekspor gula Thailand di 2021/22 naik 67% dari tahun lalu menjadi 6.7 MMT menurut Czarnikow
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 18.60 an berikut ke $ 18.30 sedangkan resistant pertama di $ 18.80 dan berikut ke $ 19.20
KAKAO
Harga kakao Maret di ICE New York naik $14 (0.57%) menjadi $ 2,467 per ton dan harga kakao Maret di ICE London naik 0.77%.
Faktor penggerak pasar kakao :
- Perkiraan produksi kakao dunia di 2020/21 (Oktober – September) akan naik 8.7% dari tahun lalu menjadi 5. 14 MMT menurut ICCO
- Perkiraan produksi kakao yang digiling akan naik 4.1% dari tahun lalu menjadi 4.91 MMT menurut ICCO
- Perkiraan pasar Kakao global di 2020/21 akan surplus 212,000 dari surplus 10,000 MT di 2019/20 menurut ICCO.
- Pemerintah Ivory Coast melaporkan bahwa kumulatif kakao yang dikirim petani ke pelabuhan dari 1 Oktober sampai 28 Nopember sebesar 709,971 MT turun 9.9% dari tahun lalu pada periode yang sama
- The Ghana Cocoa Board membeli 1.05 MMT kakao dari petani dari 1 Oktober sampai 30 September 2021
- The Ghana Cocoa Board pada hari Rabu 6 Oktober memperkirakan panen kakao Ghana di 2021/22 sebesar 950,000 MT turun 5.6% dari 1.06 MMT.
Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $ 2,330 dan berikut ke $2, 310 sedangkan resistant pertama di $2, 490 dan berikut ke $2,510
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting