(Vibizmedia – Commodity) Harga kakao berjangka di New York melanjutkan rally parabolanya pada hari Senin, mencatat rekor tertinggi baru sepanjang masa dan ditutup menguat tajam karena kekhawatiran pasokan global terus berlanjut.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Mei 2024 ditutup melonjak 7.94% pada $9.649 per ton.
Penurunan produksi kakao di Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, menaikkan harga kakao setelah Dewan Kakao Ghana (Cocobod) mengatakan bahwa panen kakao Ghana pada tahun 2023/24 mungkin hanya 422.500 MMT hingga 425.000 MT, setengah dari perkiraan awal negara tersebut dan 22 -tahun terendah akibat cuaca ekstrem dan penyakit menghancurkan tanaman kakao.
Demikian juga produksi kakao yang lebih rendah di Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, meningkatkan harga kakao. Data pemerintah hari Senin menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirimkan 1,28 MMT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober hingga 24 Maret, turun 28% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.
Dukungan harga kakao juga terjadi dengan persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE turun ke level terendah dalam 3 tahun sebesar 4.054.349 kantong pada Senin lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan dibayangi sentimen bullish penurunan produksi dan pasokan global. Namun bisa terjadi aksi profit taking memanfaatkan lonjakan harga kakao yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $9.929-$10.202. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $9.131-$8.612.