(Vibizmedia – Nasional) Hari Buku Nasional (Harbuknas) dirayakan setiap tahun pada 17 Mei di Indonesia. Ini adalah momen penting untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Peringatan Harbuknas tahun ini mengangkat tema “Baca Buku, Temukan Duniamu”, dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang menarik.
Salah satunya kegiatan berbagi buku yang dilakukan oleh Pusat Perbukuan bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day.
Buku yang dibagikan sebanyak 1.800 eksemplar terdiri atas buku terbitan Pusat Perbukuan serta Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kemendikbudristek.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat akan terpantik minat literasinya dan terinspirasi untuk membaca lebih banyak buku sehingga meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka khususnya dalam mengembangkan budaya literasi, kreativitas dan imajinasi.
Dalam keterangan tertulis pada Senin (20/5/2024), Anindito Aditomo mengatakan, literasi merupakan pondasi pembelajaran sepanjang hayat yang menyokong kemampuan berpikir kritis, dan pintu gerbang menuju kemungkinan yang tak terbatas guna membuka wawasan terhadap berbagai hal baru guna menumbuhkan empati dan melejitkan kreativitas.
Pusat Perbukuan mendampingi DWP Kemendikbudristek menyosialisasikan perjenjangan buku yang terdiri atas lima jenjang, yaitu Pembaca Dini (jenjang A), Pembaca Awal (jenjang B terdiri atas B1, B2, B3), Pembaca Semenjana (jenjang C), Pembaca Madya (jenjang D), dan Pembaca Mahir (jenjang E) melalui stan khusus. Hal ini sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar episode ke-23 yang bertajuk Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai dukungan terhadap komunitas literasi yang selama ini telah menjadi bagian penggerak peningkatan literasi Indonesia, Kemendikbudristek melakukan penyerahan bantuan buku pendidikan secara simbolis kepada komunitas literasi.
Anindito menjelaskan, sosialisasi tentang manfaat membaca buku sesuai jenjang kemampuan membaca anak adalah kunci untuk memotivasi orang untuk membaca lebih banyak. Hal ini didukung oleh buku-buku berjenjang Kemendikbudristek.
Pelaksanaan kegiatan berbagi buku diadakan di halaman parkir Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek dan Rumah Cegah, Senayan, Jakarta. Selain berbagi buku berjenjang, acara hari ini juga diisi dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS), edukasi perjenjangan buku, face painting, dan kuis menarik terbuka untuk umum.
Ketua Panitia, Ade Kumala mengatakan, tiga tujuan penting dari acara Berbagi Buku ini adalah mengenalkan buku-buku nonteks (dulu disebut buku-buku pengayaan) yang diterbitkan Pusat Perbukuan, baik yang berupa buku bergambar, novel anak, komik strip, buku nonfiksi, sampai buku audio yang bisa diunduh di laman SIBI.
Ade menambahkan, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan penulis dan ilustrator terbaik di Indonesia untuk menghasilkan buku-buku berkualitas, yang harapannya disukai oleh anak-anak dan pembaca lainnya.
Tujuan berikutnya adalah mengenalkan penjenjangan buku dari Jenjang A sampai E untuk membantu guru dan orang tua memilihkan buku yang sesuai dengan kemampuan membaca anak atau murid. Terakhir, kegiatan ini menjadi kesempatan bagi para guru dan orang tua khususnya kaum ibu untuk mendampingi anaknya memahami bacaan dengan cara membaca nyaring atau read aloud.
Ade menegaskan, karena yang lebih penting dari sekadar membunyikan kata-kata adalah diskusi yang terjadi antara anak dan orang tua atau gurunya, yang bisa melatih anak mengembangkan imajinasi, meningkatkan empati, dan berpikir kritis.
(Vibizmedia – Nasional) Hari Buku Nasional (Harbuknas) dirayakan setiap tahun pada 17 Mei di Indonesia. Ini adalah momen penting untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Peringatan Harbuknas tahun ini mengangkat tema “Baca Buku, Temukan Duniamu”, dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang menarik.
Salah satunya kegiatan berbagi buku yang dilakukan oleh Pusat Perbukuan bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day.
Buku yang dibagikan sebanyak 1.800 eksemplar terdiri atas buku terbitan Pusat Perbukuan serta Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kemendikbudristek.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat akan terpantik minat literasinya dan terinspirasi untuk membaca lebih banyak buku sehingga meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka khususnya dalam mengembangkan budaya literasi, kreativitas dan imajinasi.
Dalam keterangan tertulis pada Senin (20/5/2024), Anindito Aditomo mengatakan, literasi merupakan pondasi pembelajaran sepanjang hayat yang menyokong kemampuan berpikir kritis, dan pintu gerbang menuju kemungkinan yang tak terbatas guna membuka wawasan terhadap berbagai hal baru guna menumbuhkan empati dan melejitkan kreativitas.
Pusat Perbukuan mendampingi DWP Kemendikbudristek menyosialisasikan perjenjangan buku yang terdiri atas lima jenjang, yaitu Pembaca Dini (jenjang A), Pembaca Awal (jenjang B terdiri atas B1, B2, B3), Pembaca Semenjana (jenjang C), Pembaca Madya (jenjang D), dan Pembaca Mahir (jenjang E) melalui stan khusus. Hal ini sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar episode ke-23 yang bertajuk Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai dukungan terhadap komunitas literasi yang selama ini telah menjadi bagian penggerak peningkatan literasi Indonesia, Kemendikbudristek melakukan penyerahan bantuan buku pendidikan secara simbolis kepada komunitas literasi.
Anindito menjelaskan, sosialisasi tentang manfaat membaca buku sesuai jenjang kemampuan membaca anak adalah kunci untuk memotivasi orang untuk membaca lebih banyak. Hal ini didukung oleh buku-buku berjenjang Kemendikbudristek.
Pelaksanaan kegiatan berbagi buku diadakan di halaman parkir Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek dan Rumah Cegah, Senayan, Jakarta. Selain berbagi buku berjenjang, acara hari ini juga diisi dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS), edukasi perjenjangan buku, face painting, dan kuis menarik terbuka untuk umum.
Ketua Panitia, Ade Kumala mengatakan, tiga tujuan penting dari acara Berbagi Buku ini adalah mengenalkan buku-buku nonteks (dulu disebut buku-buku pengayaan) yang diterbitkan Pusat Perbukuan, baik yang berupa buku bergambar, novel anak, komik strip, buku nonfiksi, sampai buku audio yang bisa diunduh di laman SIBI.
Ade menambahkan, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan penulis dan ilustrator terbaik di Indonesia untuk menghasilkan buku-buku berkualitas, yang harapannya disukai oleh anak-anak dan pembaca lainnya.
Tujuan berikutnya adalah mengenalkan penjenjangan buku dari Jenjang A sampai E untuk membantu guru dan orang tua memilihkan buku yang sesuai dengan kemampuan membaca anak atau murid. Terakhir, kegiatan ini menjadi kesempatan bagi para guru dan orang tua khususnya kaum ibu untuk mendampingi anaknya memahami bacaan dengan cara membaca nyaring atau read aloud.
Ade menegaskan, karena yang lebih penting dari sekadar membunyikan kata-kata adalah diskusi yang terjadi antara anak dan orang tua atau gurunya, yang bisa melatih anak mengembangkan imajinasi, meningkatkan empati, dan berpikir kritis.