(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Senin sore ini (9/9), terpantau melemah 19,107 poin (0,25%) ke level 7.702,739 setelah dibuka naik ke level 7.739,498.
IHSG bergerak balik terkoreksi dari level rekor sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias melemah, mengikuti Wall Street yang di akhir pekan ketiga indeks acuannya merosot.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,48% atau 74 poin ke level Rp 15.454, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak setelah naik di sesi global sebelumnya; bergerak dalam rentang terbatas di tengah investor menantikan data inflasi AS minggu ini untuk arah laju pemangkasan bunga the Fed.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.380, serta terpantau terkoreksi dari rally 3 hari dan posisi seminggu terkuatnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 17,652 poin (0,23%) ke level 7.739,498. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,322 poin (0,24%) ke level 952,509. Sore ini IHSG melemah 64,610 poin (0,84%) ke level 7.657,236. Sementara LQ45 terlihat turun 0,68% atau 6,484 poin ke level 943,703.
IHSG kemudian bergerak naik dan ditutup melemah 19,107 poin (0,25%) ke level 7.702,739, sedangkan LQ45 turun 2,487 poin (0,26%) ke level 947,700. Tercatat saat ini sebanyak 236 saham naik, 353 saham turun dan 211 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini di zona merah di antaranya Nikkei yang melemah 0,48%, dan Hang Seng yang merosot 1,42%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Siloam Hospitals (SILO) -14,49%, Dharma Satya (DSNG) -5,29%, Essa Industries (ESSA) -4,62%, dan ABM Investama (ABMM) -3,55%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini balik terkoreksi dari level rekor sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias melemah.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih diintai koreksi profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.754 dan 7.800. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.460, dan bila tembus ke level 7.372.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group