(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Rabu sore ini (18/9), terpantau flat dengan melemah tipis 2,644 poin (0,03%) ke level 7.829,135 setelah dibuka naik ke level 7.862,363.
IHSG bergerak melandai dan berakhir terkoreksi tipis dari rekor kemarin, setelah BI menurunkan BI Rate ke 6%, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed menantikan rilis kebijakan suku bunga the Fed, serta mencermati Wall Street yang semalam variatif dengan bias terkoreksi dari level rekor.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,05% atau 8 poin ke level Rp 15.309, dengan dollar AS di pasar uang Eropa naik terbatas di sesi global sebelumnya; agak rangebound setelah diangkat data retail sales AS serta investor menantikan besaran rilis pemangkasan suku bunga the Fed malam ini.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.317, serta terpantau menguat mencapai level setahun lebih tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 30,584 poin (0,39%) ke level 7.862,363. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,043 poin (0,31%) ke level 969,964. Siang ini IHSG menguat 4,211 poin (0,05%) ke level 7.835,990. Sementara LQ45 terlihat naik 0,15% atau 1,429 poin ke level 968,350.
IHSG kemudian melandai di dua zona dan ditutup melemah tipis 2,644 poin (0,03%) ke level 7.829,135, sedangkan LQ45 naik 3,043 poin (0,31%) ke level 969,964. Tercatat saat ini sebanyak 282 saham naik, 295 saham turun dan 222 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed di antaranya Nikkei yang naik 0,49%, dan Shanghai yang menanjak 0,49%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak melandai ditahan profit taking, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed menantikan rilis kebijakan suku bunga the Fed.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan tertahan sejenak dan tetap berpeluang mencetak rekor, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.879 dan 7.900. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.654, dan bila tembus ke level 7.460.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group