Menteri Bahlil Minta SPBU Swasta Gandeng Pertamina Atasi Kelangkaan BBM

0
198
SPBU
DOK: PERTAMINA

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah SPBU swasta, seperti Shell, BP, hingga VIVO. Ia menegaskan, badan usaha swasta yang mengalami kehabisan stok BBM sebaiknya menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero).

Menurut Bahlil, pemerintah telah memberikan tambahan kuota impor BBM pada 2025 sebesar 110% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagai ilustrasi, jika sebuah perusahaan mendapat jatah impor 1 juta kiloliter di 2024, maka tahun ini kuotanya naik menjadi 1,1 juta kiloliter.

“Kuotanya itu 110% dibandingkan tahun lalu. Contoh perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter di 2024. Di 2025, dia mendapat 1 juta plus 10%. Artinya semuanya dapat dong,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (17/9/2025).

Bahlil menekankan, apabila stok BBM swasta habis dan membutuhkan tambahan pasokan, maka kolaborasi dengan Pertamina menjadi solusi terbaik. Hal ini karena Pertamina dianggap sebagai representasi negara dalam menjaga kepentingan publik.

“Kalau mau minta lebih, ini kan menyangkut hajat hidup orang banyak, cabang-cabang industri ini. Kalau mau lebih, silakan berkolaborasi dengan Pertamina. Kenapa Pertamina? Pertamina itu representasi negara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bahlil menyebut pemerintah tidak ingin seluruh urusan distribusi energi yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat hanya bergantung pada mekanisme pasar.

“Kita kan tidak mau cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak ini semuanya diserahkan kepada teori pasar. Nanti ada apa-apa gimana?” tambahnya.

Belakangan, kelangkaan BBM di SPBU swasta membuat masyarakat resah. Banyak pengendara terpaksa berpindah-pindah lokasi untuk mendapatkan bahan bakar. Pemerintah berharap kerja sama antara badan usaha swasta dengan Pertamina bisa menjadi jalan keluar agar pasokan tetap terjaga.