Bahasa Indonesia Resmi Digunakan sebagai Bahasa Kerja di Sidang Umum UNESCO ke-43

0
158

(Vibizmedia – Jakarta) Sejarah baru kembali ditorehkan Indonesia di panggung dunia. Untuk pertama kalinya, bahasa Indonesia digunakan secara resmi sebagai bahasa kerja dalam Sidang Umum ke-43 UNESCO yang digelar di Kota Samarkand, Uzbekistan.

Momentum bersejarah tersebut ditandai dengan penyampaian Pernyataan Nasional Indonesia oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dalam bahasa Indonesia, di hadapan delegasi dari berbagai negara anggota UNESCO.

“Bunga selasih mekar di taman, petik setangkai buat ramuan. Terima kasih saya ucapkan, atas kesempatan menyampaikan pernyataan,” ujar Menteri Mu’ti dalam keterangan tertulisnyabaha Selasa (4/11/2025).

Dalam pidatonya, Menteri Mu’ti menyampaikan apresiasi atas dukungan UNESCO dan negara-negara anggota yang, pada 20 November 2023, menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja ke-10 lembaga internasional tersebut.

“Bahasa Indonesia telah lama menjadi jembatan pemersatu bagi lebih dari 17.000 pulau, 700 bahasa lokal, dan 1.300 etnik di tanah air. Kini, bahasa Indonesia kembali mengukuhkan perannya di dunia internasional sebagai jembatan pengetahuan antarbangsa,” tuturnya.

Mu’ti menegaskan, pengakuan ini bukan semata pencapaian diplomatik, tetapi juga simbol penguatan posisi bahasa Indonesia dalam diplomasi kebudayaan dan pendidikan global. Ia menilai, bahasa Indonesia kini menjadi medium penting untuk memperluas kerja sama di bidang pengetahuan, budaya, dan kemanusiaan antarnegara anggota UNESCO.

Menutup pernyataannya, Menteri Mu’ti membacakan pantun yang menggambarkan semangat persaudaraan antarbangsa. “Dari Jakarta ke Samarkand, kota bersejarah nan menawan. Jika manusia bergandeng tangan, dunia indah penuh kedamaian,” ujarnya.

Penggunaan bahasa Indonesia dalam Sidang Umum UNESCO ini menjadi simbol kebanggaan nasional sekaligus tonggak penting bagi diplomasi bahasa dan budaya Indonesia di kancah global—menandai langkah strategis pemerintah dalam menginternasionalisasi bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, diplomasi, dan perdamaian dunia.