Nusantara Lima: Satelit Komunikasi Terbesar ASEAN Kini Milik Indonesia

0
358
Peluncuran Satelit Nusantara Lima oleh Roket Falcon 9 SpaceX di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. (Streaming Website SpaceX)

(Vibizmedia – Jakarta) Satelit Nusantara Lima (N5) berhasil diluncurkan pada Kamis malam (11/9/2025) waktu Amerika Serikat dari Cape Canaveral, Florida, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX, perusahaan antariksa yang dipimpin Elon Musk.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan, satelit ini dirancang sepenuhnya untuk kepentingan rakyat dengan mempercepat pemerataan akses digital, terutama di wilayah terpencil.

“Satelit Nusantara Lima adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas. Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tetapi kesempatan yang sama bagi semua. Anak-anak di Maluku dan Papua bisa belajar dengan akses setara, pasien di pulau kecil bisa terhubung dengan dokter terbaik, dan UMKM kita dapat bersaing di dunia digital,” ujar Meutya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Menurutnya, peluncuran N5 sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan kemandirian teknologi melalui transformasi digital sebagai program strategis nasional.

Dengan kapasitas hingga 160 gigabyte per second (Gbps), N5 menjadi satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara. Satelit ini menempati slot orbit 113° Bujur Timur—dikenal sebagai golden spot—yang mencakup seluruh Indonesia dan memperkuat konektivitas di kawasan timur.

Kehadiran N5 diharapkan membuka peluang lebih luas bagi pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, pengembangan UMKM berbasis daring, hingga akses hiburan dan informasi bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Satelit Nusantara Lima dimiliki PT Satelit Nusantara Lima (SNL), anak usaha PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), melalui kolaborasi global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX. Pemerintah, melalui Kemkomdigi, memastikan registrasi orbit sekaligus menjaga kedaulatan nasional dalam pengelolaan satelit ini.

Peluncuran N5 menjadi tonggak sejarah baru setelah Palapa A1 (1976), Nusantara Satu (2019), dan SATRIA-1 (2023). Kehadirannya menandai langkah maju Indonesia dari sekadar pengguna menjadi pengelola teknologi satelit, sekaligus memperkokoh posisi bangsa sebagai pusat konektivitas digital di kawasan Asia Pasifik.