Menparekraf Dorong Penguatan Gig Economy dalam Paket Stimulus Ekonomi 2025

0
303
Foto: Kemenekraf

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menyampaikan dukungan terhadap penguatan gig economy yang masuk dalam paket stimulus ekonomi nasional. Paket ini mencakup 8 program akselerasi di 2025, 4 program lanjutan pada 2026, serta 5 program andalan pemerintah untuk penyerapan tenaga kerja.

Gig economy sendiri merupakan sistem kerja berbasis proyek jangka pendek yang didukung platform digital. Menurut Teuku Riefky, sektor ini memiliki keterkaitan erat dengan ekosistem industri kreatif.

“Dukungan terhadap gig economy kami lakukan sejak tahap kreasi ide, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi yang melibatkan perlindungan kekayaan intelektual. Kami juga berkolaborasi dengan K/L dan pemerintah daerah, termasuk DKI Jakarta, untuk pelatihan dasar kewirausahaan,” ujar Riefky dalam Rapat Koordinasi Finalisasi Paket Ekonomi 2025 dan Penyerapan Tenaga Kerja yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartanto di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Kemenparekraf terlibat dalam Program Perkotaan (pilot project di DKI Jakarta) dengan fokus pada peningkatan kualitas permukiman dan penyediaan platform gig economy. Dukungan diberikan melalui:

  1. Pelatihan keterampilan digital (Adobe/Canva, musik digital, konten kreator, voice over).
  2. Akses pendanaan (penyusunan proposal, mitigasi risiko keuangan, business matching).
  3. Pelatihan akses pasar (digital marketing, pemanfaatan platform digital, perlindungan KI).
  4. Pelatihan kewirausahaan dasar (model bisnis, laporan keuangan, manajemen proyek).

Riefky mengungkapkan, jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif kini mencapai 26,5 juta orang, dengan pertumbuhan 1–2,5 juta pekerja dalam lima tahun terakhir. Sekitar 52 persen di antaranya adalah generasi muda yang akrab dengan teknologi digital.

“Kondisi ini menunjukkan potensi besar ekonomi kreatif dalam menyerap tenaga kerja. Kami bertanggung jawab mendukung program Presiden melalui Menko Perekonomian, khususnya terkait pertumbuhan PDB, ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja,” tambahnya.

Selain Jakarta, program pengembangan co-working space dan fasilitasi gig economy akan diperluas ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau sebagai wilayah prioritas ekonomi kreatif.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa pemerintah provinsi juga menyiapkan dukungan konkret. “Dana yang dialokasikan akan digunakan untuk pengembangan placemaking di Glodok, Kota Tua, Pasar Baru, serta revitalisasi pasar-pasar di Jakarta. Selain itu juga untuk co-working space sebagai ruang bagi pelaku gig economy,” jelasnya.

Paket stimulus ekonomi 2025 sendiri memuat sejumlah program strategis, di antaranya magang untuk 20 ribu fresh graduate, insentif PPh 21 DTP untuk pariwisata dan padat karya, bantuan pangan dan jaminan sosial bagi pekerja transportasi online, program perumahan pekerja, padat karya tunai, deregulasi perizinan, serta dukungan khusus bagi gig economy.

Turut hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro, serta perwakilan kementerian terkait.