Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh, Tumbuh 5,04 Persen pada Triwulan III 2025

0
72

(Vibizmedia – Jakarta) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tetap tangguh dan mencatat pertumbuhan solid pada triwulan III tahun 2025. Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh sebesar 5,04 persen (year-on-year), meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 4,95 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/11/2025), menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada periode ini terutama ditopang oleh konsumsi masyarakat yang tetap kuat.

“Kinerja konsumsi masyarakat yang terjaga tidak lepas dari kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi, serta meningkatnya berbagai indikator aktivitas ekonomi, seperti transaksi online e-retail dan marketplace, serta penggunaan uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit,” jelas Edy.

Ia menambahkan, aktivitas pariwisata domestik juga berperan besar. “Jumlah perjalanan wisatawan nusantara tumbuh 21,84 persen (year-on-year) pada triwulan III 2025. Jumlah penumpang di berbagai moda transportasi, seperti kereta api dan angkutan laut, juga meningkat,” ujarnya.

Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa tumbuh 9,91 persen, didorong oleh peningkatan ekspor sejumlah komoditas nonmigas, antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, mesin serta peralatan listrik, dan kendaraan beserta komponennya. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara juga turut memperkuat kinerja ekspor jasa.

Sementara itu, investasi (PMTB) tumbuh 5,04 persen, dan konsumsi pemerintah meningkat 5,49 persen.

Dari sisi lapangan usaha, sektor industri pengolahan menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 5,54 persen. Kinerja positif terutama datang dari industri makanan dan minuman, logam dasar, serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional. “Pertumbuhan industri pengolahan didorong oleh meningkatnya permintaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Edy.

Sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor juga tumbuh 5,49 persen, seiring meningkatnya produksi dan aktivitas perdagangan domestik, terutama pada produk pertanian dan hasil industri pengolahan.

Sektor informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni 9,65 persen, ditopang oleh lonjakan lalu lintas data dan meningkatnya transaksi perdagangan elektronik. Adapun sektor pertanian tumbuh 4,93 persen, didorong oleh meningkatnya permintaan dalam negeri.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Pulau Jawa mencatat pertumbuhan 5,17 persen, dan Sulawesi tumbuh 5,84 persen, keduanya di atas rata-rata nasional. Sementara itu, Maluku dan Papua tetap tumbuh positif sebesar 2,68 persen, meski sedikit melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.