(Vibizmedia – Special Report) – Energik dan bersemangat. Itulah dua kata yang tepat untuk menggambarkan Afian Soni Satria, yang akrab dipanggil Soni.Di usianya yang terbilang muda, Soni sudah berhasil menjalankan beberapa bisnis yang berbeda, yaitu jasa fotografi dan videografi, serta pakaian jadi. Bisa jadi, keberhasilannya memang didukung oleh sifatnya yang suka bekerja keras dan kreatif.
Berawal Dari Hobi dan YouTube
Dengan modal yang tak tergolong besar, dan berjualan via Instagram, siapa sangka pada akhirnya ia semakin mantap melangkah di dunia bisnis. Bakatnya di bidang fotografi, pertama kali ditemukannya ketika ia meminjam kamera milik pamannya. Berawal dari kamera pinjaman itulah, Soni mulai belajar untuk memotret.
Awalnya, ia tertarik menekuni fotografi karena ingin feed instagram miliknya terlihat menarik. Sejak itu, mulailah ia mencari berbagai obyek untuk sasaran belajar fotografi. Berbagai upaya pun dilakukan, dimana salah satunya adalah mencoba memotret berbagai coffee shop yang ia kunjungi. Selain menekuni fotografi, Soni juga rajin mempelajari videografi secara otodidak. Bermodalkan rajin membuka youtube, ia pun “menyerap” sebanyak mungkin ilmu fotografi dan videografi yang dipelajarinya secara online.
Tertantang Masuk Dunia Bisnis
Seiring dengan keahliannya yang semakin bertambah, Soni seperti tertantang untuk menjajal bisnis fotografi dan videografi. Pada tahun 2016, ia pun memantapkan diri untuk membuka bisnis pertamanya bersama teman-temannya, yaitu kar.ja (dibaca : karya-red), sebuah usaha jasa fotografi dan videografi pre-wedding. Karena banyaknya kompetitor, Soni dan teman-temannya pun berpikir keras bagaimana mendapatkan pasar. Akhirnya mereka mendapatkan strategi yang cukup menarik, yaitu menjual jasa foto dan video dengan harga yang bersahabat dibandingkan kompetitornya. Selain foto dan video pre-wedding, mereka juga menyediakan jasa pembuatan video 1 menit yang bisa dipasang di Instagramnya klien. Dengan hasil yang maksimal, dan biaya yang terjangkau, maka tawaran pun semakin berdatangan.
Tak puas hanya berbisnis di bidang fotografi dan videografi, keinginan berbisnis Soni pun membuatnya mencoba suatu hal baru, yaitu berbisnis pakaian jadi, seperti kemeja, kaos, dan jaket. Dengan nol pengalaman dan keahlian seperti bisnis sebelumnya, Soni pun mencoba mempelajari seluk beluk bisnis pakaian jadi. Lambat laun, ia pun akhirnya berhasil membuat desain sendiri dan memasarkannya. Bisnis pakaiannya, ia beri nama Soka.co. Ketika ditanya tentang asal mula pemberian nama itu, Soni menjawab “itu nama kakek. Nama panggilannya Soka” ujarnya.
Dengan kedua bisnis yang ia jalankan, di usianya Soni berhasil mendapatkan penghasilan yang cukup banyak bagi orang seusianya. Ia bahkan pandai mengatur kedua bisnisnya, sambil tetap melakukan tugasnya sebagai seorang mahasiswa.
Bisnis dan Relawan di Kita Satu
Namun, sebagai pebisnis dan mahasiswa, dengan income bulanan yang cukup lumayan untuk ukuran seusianya, Soni sepertinya pribadi yang tak suka berada di zona nyaman. Berbekal dari kreativitas yang dimilikinya, ia pun mencoba pengalaman lain, yaitu menjadi relawan di Kita Satu, sebuah organisasi relawan millenial untuk mendukung Jokowi-Maruf.
Dengan kesibukannya yang semakin banyak, tentu saja ada lagi tantangan yang harus dihadapi Soni, yaitu time management (manajemen waktu-red). Namun, untuk hal tersebut, Soni menemukan cara yang dianggapnya cukup jitu, yaitu menempatkan skala prioritas, dimana menjadi relawan dan bisnis merupakan prioritas utama, barulah prioritas berikutnya adalah kuliah.
Menjadi relawan di usia muda, bagi Soni tentunya merupakan pengalaman sendiri. Bertambahnya pengalaman, merupakan salah satu alasan Soni menyenangi pekerjaannya menjadi relawan di Kita Satu. “Walaupun gak dibayar, tapi gue dapat nilai plus yang sangat lebih dari uang yaitu networking”, katanya sambil tertawa. Ia pun terkenal aktif menjalankan tugasnya di Kita Satu, seperti membuat desain, publikasi, dan berbagai tugas lainnya.
Ia juga menegaskan, bahwa menjadi relawan tentu saja bukanlah masalah uang. Tentu saja, mengenai hal itu, Soni tak asal bicara. Ia bercerita bahwa pernah di suatu hari, ia mendapatkan tugas sebagai relawan KitaSatu di suatu event besar di Jawa Barat. Di hari yang sama pula, ia sebenarnya juga mendapatkan tawaran bisnis yang bernilai jutaan Rupiah. Namun, ia rela untuk membatalkan tawaran bisnis pada hari itu, demi komitmen-nya mengerjakan tugasnya sebagai relawan yang saat itu ditugaskan di Jawa Barat.
Tugasnya sebagai relawan saat itu pun, tentu tak main-main, karena membutuhkan dedikasi yang tinggi, dan waktu pengerjaan tugasnya bisa mencapai subuh. Namun, ia mengaku senang menjalankan semuanya itu. Selain itu, keakraban dan kebersamaan yang dirasakannya di Kita Satu, itulah yang membuat Soni merasa senang mengemban tugasnya sebagai seorang relawan.
Infrastruktur, Hal Yang Sangat Membantu Pengusaha
Dalam kesempatan ini, sebagai seorang pebisnis, Soni juga mengatakan, bahwa dunia bisnis sebenarnya mengalami kemajuan di beberapa tahun belakangan ini. Ia menjelaskan, dengan infrastruktur yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo, hal itu sebenarnya sangat membantu bagi para pebisnis.
Soni memberikan contoh dari pengalamannya, yaitu dengan adanya tol Trans-Jawa, itu memudahkan pengiriman pakaian yang dijualnya, sampai benar-benar tiba ke pelanggannya. Dan juga, aplikasi ojek online, baginya itu sangat membantu para pengusaha sepertinya, karena keberadaan ojek online mempermudah pengiriman dan membuat barang cepat sampai ke tangan pelanggan.
Tips Sukses Bagi Pengusaha Millenial
Tentu saja, mencapai keberhasilan dalam berbisnis bagi pengusaha berusia muda seperti Soni merupakan hal yang luar biasa.
Dan untuk mendapatkan keberhasilan dalam berbisnis, Soni membagikan tipsnya kepada para pengusaha millenial. Apa sajakah itu?
Tips pertama : set your goals and priorities.
Tips kedua : it’s all about time, so respect the time. Kita harus benar-benar hargai waktu.
Dan tips ketiga : networking, karena networking adalah gerbang untuk menuju perluasan bisnis dan itu juga merupakan salah satu kunci dalam meraih kesuksesan.
Soni yakin, jika ketiga hal tersebut diterapkan oleh para pengusaha millenial, dan tentu saja dengan konsisten, pastinya keberhasilan akan mudah untuk dicapai.