Sebagai Leading Sector, Kemendes PDTT Gandeng Kemenristek Luncurkan Desa Berinovasi

0
637
Kementerian Desa PDTT dan Kemenristek atau Badan Riset dan Inovasi Nasional menandatangani Nota Kesepahaman untuk peluncuran program Desa Berinovasi, Senin 10 Agustus 2020. FOTO: KEMENDES PDTT

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai leading sector mengembangkan potensi desa secara ekonomi akan fokus pada pemberdayaan potensi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Dusun Tumba letaknya sangat terpencil karena hanya bisa dijangkau dengan menggunakan motor selama dua jam,” kata Abdul Halim menghadiri Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) di Auditorium BJ Habibie Kementerian Riset dan Teknologi, pada Senin 10 Agustus 2020.

Menurut Abdul Halim, meski letak terpencil dan suku terasing, namun, di Dusun tersebut telah dialiri listrik karena adanya program Desa Berinovasi yang didukung oleh Kemenristek/BRIN.

Abdul Halim mengaku bersyukur dengan perhatian Kemenristek/BRIN untuk membangun desa-desa yang terpencil meski sedang mengembangkan inovasi di bidang tertahanan dan teknologi terkini seperti Artificial Intelligence (AI).

“Meski mengurus soal indutri pertahanan tapi Kemeristek/BRIN harus mengurus soal desa. Ini luar biasa,” jelasnya.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menandatangani Nota Kesepahaman untuk peluncuran program `Desa Berinovasi`.

Penandatanganan ini dilakukan di tengah peringatan puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2020 di Gedung BJ Habibie, Jakarta, yang disaksikan langsung oleh Wakil Presiden RI Ma`ruf Amin melalui sambungan virtual.

Desa Berinovasi merupakan program yang bertujuan untuk menggerakkan ekonomi, dan menemukan peluang bisnis melalui penerapan teknologi untuk pengembangan produk unggulan, serta membangun keterampilan dan kompetensi masyarakat.

Pengembangan teknologi tepat guna dilakukan melalui 11 bidang usaha yakni pariwisata, hasil perkebunan, hasil pertanian, budidaya non pangan, pengolahan hasil perikanan, budidaya pangan, pengolahan hasil peternakan, pengolahan makanan dan minuman, kerajinan, dan pengolahan sampah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here