(Vibizmedia – Internasional) Adanya pembaharuan pada persyaratan layanannya telah mendorong para pengguna WhatsApp untuk mengadopsi layanan alternatif seperti Signal dan Telegram dalam jumlah yang besar.
Eksodus yang sangat besar ini menyebabkan WhatsApp terpaksa menunda penerapan persyaratan yang baru, yang tadinya dijadwalkan pada tanggal 8 Februari, dan juga menjalankan kampanye terbatas untuk menjelaskan kepada para pengguna tentang perubahan yang mereka buat.
Selama tiga minggu pertama di bulan Januari, Signal telah memperoleh 7,5 juta pengguna secara global, berdasarkan angka yang dibagikan oleh komite urusan dalam negeri parlemen Inggris, dan Telegram telah memperoleh 25 juta, dilansir dari Guardian.
Dari data yang dilacak oleh perusahaan analitik App Annie menunjukkan WhatsApp turun dari aplikasi kedelapan yang paling banyak diunduh di Inggris pada awal bulan Januari menjadi aplikasi ke 23 pada tanggal 12 Januari. Sebaliknya, Signal yang tadinya tidak termasuk dalam 1.000 aplikasi teratas di Inggris pada tanggal 6 Januari, namun pada tanggal 9 Januari itu adalah aplikasi yang paling banyak diunduh di negara tersebut.
Niamh Sweeney, direktur kebijakan publik WhatsApp untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, mengatakan kepada komite urusan dalam negeri bahwa eksodus itu diyakini terkait dengan pembaruan persyaratan layanan dari perusahaan. Dia mengatakan bahwa pembaharuan dimaksudkan untuk melakukan dua hal: mengaktifkan sekumpulan fitur baru seputar perpesanan bisnis, dan “membuat klarifikasi dan memberikan transparansi yang lebih besar” seputar kebijakan perusahaan yang sudah ada sebelumnya. “Tidak ada perubahan pada berbagi data kami dengan Facebook di mana pun di dunia,” kata Sweeney.
Tetapi setelah postingan viral dan tersebar luas dari WhatsApp yang mengklaim bahwa kebijakan privasi akan memberi layanan hak untuk membaca pesan pengguna dan menyerahkan informasi tersebut ke perusahaan induknya Facebook, kemudian WhatsApp mengumumkan penundaan dalam penerapan persyaratan baru tersebut. “Kami ingin memperjelas bahwa pembaruan kebijakan tidak mempengaruhi privasi pesan Anda dengan teman atau keluarga dengan cara apa pun,” WhatsApp sampaikan hal itu dalam pembaharuan yang diposting ke situsnya. Perusahaan juga mengatakan akan menunda implementasi kebijakan barunya hingga 15 Mei.
Direktur Market Insight dari App Annie, Amir Ghodrati, mengatakan bahwa jenis peralihan dalam aplikasi perpesanan dan jejaring sosial ini bukanlah hal yang aneh. Karena sifat dasar aplikasi sosial dan fungsi utamanya adalah melibatkan komunikasi dengan orang lain, maka perkembangannya sering kali dapat bergerak sangat cepat, berdasarkan situasi terkini. Selain itu selama beberapa tahun terakhir ini semakin terlihat permintaan yang meningkat akan pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi, demikian dilansir dari Guardian.