(Vibizmedia-Nasional) Presiden Joko Widodo meminta jajarannya agar informasi terkait vaksin dan vaksinasi Covid-19 harus disampaikan secara detail kepada masyarakat.
Hal ini ditegaskannya agar jangan tergesa-gesa, sehingga ada persepsi di masyarakat yang miring, sebagai contoh sewaktu penerapan Undang-undang Cipta Kerja.
“Vaksin ini saya minta jangan tergesa-gesa karena sangat kompleks menyangkut nanti persepsi di masyarakat, kalau komunikasinya kurang baik bisa kejadian kaya UU Ciptaker ini,” tegas Jokowi, dalam rapat terbatas secara virtual dari Istana Merdeka, Senin, 19 Oktober 2020.
Terkait vaksin tersebut, Jokowi juga meminta agar betul-betul disiapkan komunikasi publik tentang vaksin Corona. Baik yang berkaitan dengan halal haram, kualitas, hingga proses distribusi.
“Saya harap betul-betul disiapkan mengenai vaksin, mengenai komunikasi publiknya terutama yang berkaitan dengan halal dan haram, yang berkaitan dengan harga, yang berkaitan dengan kualitas, kemudian yang berkaitan dengan distribusinya seperti apa, meskipun tidak semua perlu kita sampaikan ke publik, harganya juga tidak harus kita sampaikan ke publik,” jelasnya.
Sementara, terkait proses implementasi, ia meminta pihak terkait tidak anggap mudah soal ini. Jokowi menegaskan perlu diinformasikan siapa yang akan diprioritaskan dapat terlebih dahulu serta alasannya.
“Kemudian titik kritis dari vaksinasi ada di implementasi jangan anggap mudah implementasi. Prosesnya seperti apa, siapa yang pertama disuntik dulu, kenapa dia, harus dijelaskan betul kepada publik, proses komunikasi publik yang harus disiapkan betul,” kata Presiden.
Menurutnya, jangan sampai ada kesalahpahaman informasi mengenai sasaran vaksin gratis dan mandiri, sehingga memunculkan gerakan demonstrasi masyarakat.
“Siapa yang gratis siapa yang mandiri, dijelasin betul, harus detail, jangan sampai dihantam oleh isu, diplintir kemudian kejadiannya bisa masyarakat demo lagi karena masyarakat dalam keadaan sulit saat ini,” jelasnya.